JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bank DKI menggandeng Pramuka Kwartir Jakarta Selatan untuk mendaur ulang sampah. Melalui aplikasi JakOne Artri, sampah yang selama ini dianggap barang habis pakai kini diubah menjadi barang bernilai ekonomi.
Dalam kesempatan tersebut, juga diluncurkan komunitas Peduli Lingkungan JakOne Artri Pramuka Kwartir Jakarta Selatan.
Wakil Walikota Jakarta Selatan, Isnawa Adji menyambut baik kolaborasi antara Pramuka Jakarta Selatan dengan Bank DKI melalui peluncuran Komunitas JakOne Artri.
Baca juga: JakCard Bank DKI Kini Bisa Buat Bayar Akses Tol Jagorawi dan Tol Dalam Kota
Ia menyebut bahwa komunitas JakOne Artri dapat membantu penanganan lingkungan hidup di Jakarta Selatan, serta dapat membentuk karakter generasi muda di DKI Jakarta menjadi karakter yang lebih peduli lingkungan.
Kegiatan yang dihadiri Ketua Pramuka Kwartir Cabang Jakarta Selatan, Sayid Ali Zainal Abidin dan Kasubdit Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ari Sugasri diharapkan bisa menjadi contoh berbagai banyak pihak untuk mengikuti langkah yang sama.
"Tak menutup kemungkinan, program seperti ini dapat menjadi contoh untuk diterapkan diwilayah lainnya," ucap Isnawa.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini dalam keterangan tertulisnya mengemukakan melalui aplikasi JakOne Artri, diharapkan para anggota Pramuka dapat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
Yakni melalui pengelolaan sampah yang masih bisa memberikan nilai ekonomi melalui aktifitas R3 (Reduce, Reuse, dan Recycle) serta didukung dengan aplikasi yang modern.
“Organisasi Pramuka ini kan diikuti oleh generasi muda yang nantinya kita harapkan bisa semakin peduli terhadap lingkungan. Kalau mereka konsisten (menabung sampah), tentunya bisa menambah penghasilan mereka” ujar Herry dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/11/2020).
Baca juga: Raih Predikat BPD Terbaik, Bank DKI Diharapkan Jaga Kualitas Layanan
Sebagai informasi, alur kegiatan komunitas JakOne Artri diawali dengan memilah sampah (botol, gelas plastik, kertas dan lain sebagainya) oleh warga.
Selanjutnya dibawa ke tempat Pengepul Sampah (Mountrash Point) untuk ditimbang dan didata sesuai kategori menggunakan aplikasi JakOne Artri, setelah didata warga akan mendapatkan uang hasil penjualan sampah secara non-tunai melalui aplikasi JakOne Artri.
Setelah sampah terkumpul, pengepul Sampah akan mengirim notifikasi atau meminta pihak Pengusaha Sampah (Mountrash Collection Point) untuk mengambil sampah tersebut.
Disini sampah akan ditimbang kembali, untuk kemudian hasilnya akan dibayarkan kepada pengepul sampah via aplikasi JakOne Artri secara non-tunai. Untuk pengurus RT, pengurus sekolah, PKK, Pengelola Gedung, Pengurus Karang Taruna dan Pembina Komunitas juga dapat bergabung dalam komunitas JakOne Artri sebagai pengepul sampah.
Baca juga: Pemprov DKI Libatkan Bank DKI Pulihkan Ekonomi Warga Akibat Covid-19
Terbentuknya komunitas JakOne Artri ini setidaknya akan memberikan tiga manfaat bagi masyarakat, yaitu menjadi sumber penghasilan tambahan, menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, serta upaya menjaga kelestarian bumi secara modern.
Cara bergabung dengan JakOne Artri, menurut Herry cukup mudah. Bagi warga, pengepul sampah, maupun pengusaha sampah yang tertarik dengan komunitas JakOne Artri ini, Herry mempersilahkan untuk dapat mengunjungi situs bit.ly/jakoneartri guna memperoleh informasi persyaratan keikutsertaan.(ruh)