JIKA meracun suami tak ada sanksi hukumnya, Linda (35) ingin rasanya kasih obat nyamuk ke minuman Haris (45), suaminya. Soalnya, enak betul dia jadi suami. Istri sibuk urus usaha propertinya, dia tak mau bantu. Justru Haris sibuk urus WIL-nya. Gilanya lagi, WIL itu sering dikencani di rumah. Apa nggak kelewatan?
Sekarang DPR sedang mempersiapkan RUU Ketahanan Keluarga. Nggak tahu apa maksudnya. Mungkin untuk menjaga rumahtangga tetap utuh, meski suami nganggur terdampak virus Corona. Siapa bercerai, atau kawin lagi, bisa kena sanksi pasal-pasal UU Ketahahan Keluarga bila berhasil dibuat dan disahkan DPR. Cuma sekarang ini orang hidup nyaris tak bisa bergerak, melenceng sedikit kena UU ini, kena UU itu. Apa nggak ada RUU yang lebih mendesak?
Tapi Ny. Linda warga Surabaya berharap banyak, UU Ketahanan Keluarga ini segera bisa dibuat dan segera disahkan. Sebab dia ingin memenjarakan suaminya, Haris, yang sengaja memperlemah Ketahanan Keluarga melalui perselingkuhan dengan WIL-nya. Yang tambah bikin Linda nyeseg dan empet, Haris memanjakan WIL-nya lewat dana perusahaan property istri. Ini kan super kucluk namanya.
Baca juga: Istri Ditinggal Bongkar BBM Malah “Dibongkar” Tetangga
Lagi-lagi corona jadi kambing hitam. Sebelum ada wabah Covid-19, rumah tangga Linda-Haris normal-normal saja. Secara ekonomi berlebih. Suami bekerja di sebuah perusahaan, dan istri sendiri punya usaha property, jual beli rumah. Tiba-tiba Corona menyapa Indonesia sejak Maret 2020, dan banyak perusahaaan goyah dan bangkrut karenanya.
Beberapa bulan berikutnya banyak terjadi PHK, termasuk di perusahaan Haris. Sialnya, suami Linda ini termasuk yang kena. Langsung hari itu juga harus jadi pengangguran. Untungnya istri punya sumber penghasilan lain, sehingga rumahtangga pasangan itu tetap eksis. Pesangon yang tak seberapa sudah habis beberapa bulan setelah PHK.
Allah memang Maha Adil. Sementara suami bangkrut tinggal kentut, usaha Linda malah berkibar. Maksud istri, mbok iyao suami ikut bantu-bantu usaha istrinya. Tapi Haris bukan begitu. Dia hanya petentengan saja, ngelayap ke mana-mana dengan anggaran mengambil dari perusahaan istri.
Baca juga: Sewaktu Kecil Ikut Momong Setelah Mahasiswi Dibopong
Jika sekadar untuk makan-makan bersama teman tak masalah. Yang terjadi, justru ngelayapnya itu sambil cari cewek. Padahal jaman sekarang kan banyak wanita punya filosofi “witing tresna marga atusan lima”, sehingga dengan mudah Haris dapat cewek untuk hiburan pelepas lelah, meski aslinya malah jadi semakin lelah.
Tambah gila kelakuan Haris, diam-diam dia suka membawa cewek gebedannya ke rumah, dikencani di kamar. Pulang dikasih uang. Padahal uang itu bukan jerih payah Haris sendiri, melainkan ambil dana dari perusahaan istrinya. Bagian keuangan tak mampu menolak, karena yang minta juragan kakung. Yang penting ada kwitansi penerimaan, tinggal nanti lapor pada juragan putri.
Awalnya Linda masih bisa memaklumi suaminya hambur-hamburkan uang untuk kesenangan pria sejati. Tapi begitu diberi tahu tetangga Haris suka bawa cewek ke rumah, mulailah meradang. Ketika dicek ternyata Haris mengakui tanpa gentar. “Terserah kamulah, mau dicerai aku juga siap kok.” Kata Haris malah menantang.
Baca juga: Suami Mengalami Kelumpuhan Isteri Pakai “Daun Lingga”
Meski perempuan, Linda tak bisa ditantang seperti itu. Maka esok paginya dia benar-benar membawa persoalan ini ke Pengadilan Agama Surabaya. Dia memilih jadi janda, ketimbang punya suami model Haris. Dipertahankan makan hati, diracun juga melanggar hukum. “Silakan kalau Haris mau kawini gendakannya.” Ujar Linda kesal.
Cuma modal bonggol tanpa benggol, mana ceweknya mau? (jpnn/gunarso ts)