JAKARTA - Kepuasan publik terhadap demokrasi di Indonesia masih baik. Itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh Indo Barometer pada periode 10-17 Oktober 2020. Dalam hasil survei itu, masyarakat mengaku puas dengan penerapan demokrasi di Indonesia.
"Sebanyak (56.4%) publik merasakan puas dengan jalannya demokrasi di Indonesia saat ini. Dan yang tidak puas (37.3%). Tidak tahu/tidak jawab (6.3%)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Mohammad Qodari dalam rilis surveinya, Kamis (5/11/2020).
Dijelaskan Qodari, alasan publik puas dengan sistem demokrasi di Indonesia saat ini adalah kebebasan memilih pemimpinnya, keterpilihan pemimpin sesuai keinginan masyarakat, sesuai dengan hati nurani, terlaksana dengan aman dan ada perubahan yang lebih baik.
"Lima alasan publik puas terhadap sistem demokrasi di Indonesia saat ini adalah: bebas memilih pemimpinnya (35.9%), melahirkan pemimpin sesuai keinginan masyarakat (16.0%), sesuai dengan hati nurani (8%), sistem demokrasi terlaksana dengan aman (5.8%), dan ada perubahan yang lebih baik (5.3%)," ucapnya.
Baca juga: Fahri: Peran Generasi Milenial Dibuituhkan Dalam Transisi Demokrasi
Sementara itu, kata Qodari ada ketidakpuasan yang dialami oleh publik juga terkait sistem demokrasi di Indonesia, dimana ada indikasi menguntungkan golongan tertentu, demokrasi jalan belum sepenuhnya, demokrasi kurang sehat, ekonomi belum berubah dan banyak korupsi.
"Lima alasan publik tidak puas terhadap sistem demokrasi di Indonesia saat ini adalah: kebijakan pemimpin hanya untuk golongan tertentu (30.6%), demokrasi berjalan belum sepenuhnya (16.1%), pelaksanaan demokrasi kurang sehat (15.2%), keadaan ekonomi yang belum berubah (9.8%), dan banyak yang korupsi (9.4%)," jelasnya.
Buat publik, demokrasi menjadikan sistem Pemerintahan semakin baik saat ini, karena rakyat diberikan kebebasan dalam memilih pemimpinnya secara langsung.
"Rakyat bebas mengeluarkan suara/pendapat (42,1%) bebas memilih pemimpinnya (21.8%), sesuai dengan hati nurani (4.7%), sistem demokrasi bersifat terbuka (4.4%), dan bebas memilih para wakil rakyat (3.9%)," pungkasnya.
Baca juga: Survey Indo Barometer: 64 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi Setahun
Survei Nasional ini dilaksanakan pada 10 - 17 Oktober 2020. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1200 responden. Margin of error sebesar ± 2.83%, pada tingkat kepercayaan 95%. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan. (rizal/tha)