JAKARTA – Jajaran Polda Metro Jaya meringkus 10 tersangka begal sepeda yang beraksi di 6 kawasan di Ibu Kota Jakarta.
Mereka diamankan setelah korbannya melaporkan ke pihak kepolisian sejak bulan September hingga November 2020.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, pihaknya serius menangani aksi kriminalitas pembegalan terhadap pesepeda.
Baca juga: Polda Metro Ringkus Tujuh Pelaku Begal Pesepada dari 14 Kasus
Karena kasus tersebut terjadi berulang-ulang sehingga meresahkan masyarakat.
"Masing-masing Polres jajaran Polda Metro Jaya membentuk Satgasus untuk menangani kasus pembegalan sepeda. Tim satgas akan bertugas melakukan pencegahan dan pengungkapan kasus begal sepeda, yang terdiri dari personil polsek dan polres setempat," ujarnya.
Selain itu kata Nana pihaknya juga sudah mempetakan lokasi-lokasi rawan begal pesepeda dengan mengintensifkan patroli di lokasi-lokasi kegiatan olah raga bersepeda untuk pencegahan begal pesepeda maupun kejahatan lainnya.
Baca juga: Aksi Begal Pesepeda Banyak Terjadi Pagi Hari, Polisi Intesifkan Patroli Gabungan
Dikatakan, 10 tersangka yang diamankan berasal dari 6 lokasi, mereka adalah MA (16), SH (26), AR (41), BG (21), RN (22), MMAH (17), NY (15), ID (28), MAS alias Lancil (20) dan SL alias Tompel (17).
Mereka diamankan di kawasan Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Tangerang.
"Enam lokasi ini korbannya melapor ke kepolisian setempat. Jadi total ada 12 laporan kami terima kasus begal sepeda. Keterangan para tersangka sudah melakukan beberapa kali disejumlah tempat," ucap Nana, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: Gowes di Malam dan Pagi Hari Rawan Kejahatan, Begal Hingga Air Keras
Aksi begal tersebut, kata Nana dilakukan para tersangka mayoritas menggunakan sepeda motor.
Selain korbannya luka akibat jatuh, juga ada yang dilukai menggunakan senjata tajam.
"Kami akan lakukan tindakan tegas terukur bagi pelaku kejahatan yang sudah meresahkan masyarakat, termasuk begal sepeda ini," ucap Nana.
Baca juga: Pelaku Begal dan Penusuk Seorang Wanita Dibekuk Polsek Ciputat Timur
Nana menyebutkan, aksi kejahatan muncul tidak hanya ada niat saja, tapi juga karena ada kesempatan saat itu.
Nana meminta pesepeda untuk selalu berkelompok jangan seorang diri.
"Hindari area sepi pada pagi hari karena lokasi sepi sering dijadikan tempat melakukan aksi kejahatan terhadap pesepeda," tukasnya. (ilham/tri)