MEMAKAI masker tak hanya melindungi diri sendiri, juga melindungi orang lain.
Karena itu kewajiban memakai masker sejatinya bentuk perilaku menghargai atau menghormati orang lain. Utamanya kepada mereka yang berada di sekitar kita.
Jadi kalau ada seseorang yang terkena razia tidak menggunakan masker, lantas marah - marah, bentuk indikasi kurang peduli kepada diri sendiri.
Jika kepada diri sendiri saja kurang peduli, bagaimana dengan orang lain, lingkungan sekitarnya.
Jika beralasan memakai masker itu urusan diri sendiri, orang lain pun bisa mengatakan silakan urus diri sendiri, jangan berurusan dengan orang lain, jika tak pakai masker. Kami hanya mau berurusan, berhubungan hanya dengan orang - orang yang memakai masker.
Sementara kita tahu, di masa pandemi ini sangat dibutuhkan sikap untuk saling menyayangi, saling melindungi dan saling menghargai.
Sikap ego, ingin sesuka hati, ingin maunya sendiri, bukan pada tempatnya lagi.
Di saat orang lain sangat ekstra hati- hati menjaga kesehatan. Berupaya memaksimalkan diri mencegah penularan virus Covid -19, dengan berdisiplin memakai masker, sangatlah tidak elok, jika bersikap semau guwe, tidak memakai masker, tidak berusaha menjaga jarak ketika batuk atau bersin.
Mari saling menjaga diri dengan selalu memakai masker di mana pun, dan kapan pun.
Ingat! Pakailah masker saat berkomunikasi tatap muka, baik dengan keluarga ataupun dengan orang lain.
Jangan karena merasa keluarga, merasa aman lantas masker dicopot.
Padahal belum tentu aman, mengingat sering terjadi keluarga atau rumah tangga menjadi klaster baru Covid-19.
Ingin dilindungi? Pakailah maskermu. Ingin melindungi? Pakailah maskermu
Ingin dihargai dan menghargai? Pakailah maskermu juga. (jokles).