ADVERTISEMENT
Senin, 26 Oktober 2020 12:36 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kesiap-siagaan Kemensos diwujudkan dengan menjalin koordinasi dengan instansi terkait, seperti dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta dengan Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Baca juga: Pimpin Apel Tanggap Musim Penghujan, Anies Sampaikan Tiga Kata Kunci
“Penanganan bencana sifatnya sinergi antar-lembaga. Kami telah menggelar rapat-rapat koordinasi, terutama dengan dinas sosial termasuk Dinas Sosial DKI Jakarta,” katanya.
Rapat koordinasi intensif dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana dan longsor sejalan dengan makin tingginya curah hujan pada bulan-bulan mendatang yang didorong oleh fenomena La Nina.
Prakiraan cuaca BMKG saat ini telah terjadi fenomena La Nina yang merupakan fenomena dengan meningkatnya curah hujan 20% – 40% lebih tinggi.
Baca juga: Jakarta Utara Nyatakan Siap hadapi Musim Penghujan
“Tentu saja, kondisi ini berpotensi menimbulkan banjir dan longsor di sejumlah daerah rawan,” tandasnya.
Menurut BKMG bahwa puncak La Nina diprediksi terjadi pada November-Desembera 2020, namun dampaknya bisa hingga awal tahun depan.
“Kami menghimbau kepada masyarakat di sepanjang kawasan rawan agar terus meningkatkan kewaspadaan, sebab bencana bisa datang kapan saja,” pungkas Syafii.(tri)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT