Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kedua kiri) memperhatikan produk gula yang diproduksi PT Prima Alam Gemilang (PAG) di Bombana, Sulawesi Tenggara.(ist)

Nasional

Kinerja Industri Gula Terus Dipacu agar Lebih Produktif

Jumat 23 Okt 2020, 13:50 WIB

JAKARTA – Kementerian Perindustrian terus berupaya merevitalisasi industri gula di tanah air agar lebih produktif dan berdaya saing.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan domestik, pabrik gula di dalam negeri saat ini didorong supaya bisa memanfaatkan teknologi modern.

“Kami juga fokus mengakselerasi pembangunan pabrik-pabrik gula baru yang terintegrasi dengan perkebunan tebu, sehingga mereka dapat beroperasi penuh,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat mendampingi Presiden Joko Widodo pada acara peresmian pabrik gula PT Prima Alam Gemilang (PAG) di Bombana, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10).

Baca juga: Perusahaan di Kawasan Industri Tidak Perlu Susun Izin Lingkungan

Menperin menegaskan, pihaknya mendukung tumbuhnya pabrik gula baru guna memenuhi kebutuhan pasar domestik yang semakin meningkat, baik itu untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku industri makanan dan minuman.

“Seperti yang disampaikan Bapak Presiden dalam sambutannya, saat ini kebutuhan komoditas gula di Indonesia mencapai 5,8 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, baru sebanyak 2,1 juta ton yang mampu diproduksi di dalam negeri,” ungkapnya.

Oleh karena itu, diperlukan kebijakan strategis yang dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif di tanah air. Guna mencapai sasaran tersebut, perlu adanya fasilitas memperoleh bahan baku dalam rangka pembangunan pabrik gula baru maupun perluasan.

Baca juga: Kemenperin Pacu Aktivitas Industri Tanpa Abaikan Protokol Kesehatan

“Tujuannya adalah untuk menarik minat investasi, meringankan beban biaya investasi yang besar dan membantu efisiensi operasional pabrik,” ujar Agus. Dalam hal ini, pihaknya telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 10 Tahun 2017 tentang Fasilitas Memperoleh Bahan Baku Dalam Rangka Pembangunan Industri Gula.

Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT PAG Bombana yang telah berinvestasi membangun pabrik gula terintegrasi dengan kebun tebu, serta memanfaatkan otomatisasi pada proses produksinya.

Sehingga, diyakini perusahaan bakal meningkatkan produktivitas dan kualitas secara lebih efisien.

Baca juga: OJK Lampung Perkuat Pengawasan Industri Keuangan Non Bank

Pengerjaan konstruksi pabrik gula yang diresmikan Presiden ini dimulai pada awal 2017 silam dan mulai berproduksi pada Agustus tahun 2020.

Kapasitas pengolahan tebu pabrik ini sebanyak 8.000 ton cane per day (TCD), yang mampu ditingkatkan hingga 12.000 TCD. Dengan kapasitas tersebut, pabrik mampu memproduksi gula kristal putih sebanyak 800 hingga 1.200 ton per hari.

PT PAG Bombana akan menjadi pabrik gula dengan jumlah produksi terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh pengusaha dalam negeri.

Baca juga: Pertumbuhan Industri Modifikasi Bisa Menopang Industri Otomotif

Perusahaan ini juga didukung dengan sumber bahan baku area tebu inti plasma sebesar 22.797 hektare.

“Yang patut dibanggakan juga dari investasi ini adalah mereka mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Dalam operasionalnya, kebun dan pabrik ini dapat membuka lapangan kerja hingga 15.000 orang,” ungkap Menperin.

Presiden Jokowi juga menegaskan, yang perlu digaris bawahi dari pembangunan sektor industri adalah penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat.

Baca juga: Menperin Optimistis UU Cipta Kerja Wujudkan Reindustrialisasi

Langkah ini dinilai akan dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.

“Di kala situasi ekonomi seperti ini, semua pengusaha pasti wait and see. Namun perusahaan ini berpikir untuk berinvestasi dan membuka usaha baru. Keputusan ini patut kita hargai,” ujarnya.

Di samping itu, pendirian pabrik gula PT PAG Bombana didorong untuk mengurangi impor. “Artinya, bisa memperbanyak devisa negara dan memperkuat neraca transaksi berjalan kita,” imbuhnya.(tri)

Tags:
kinerja industri gulaterus dipacuagar lebih produktifdan berdaya saingkemenperinPresidenkinerja industri gula terus dipacu

Reporter

Administrator

Editor