Inilah 12 Kota yang Memiliki Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak

JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas) melaporkan adanya 12 kabupaten / kota yang paling banyak memiliki kasus aktif Covid-19 di Indonesia, masing-masing di atar 1.000 kasus aktif.

Untuk 12 kabupaten/ kota  ini bahkan memiliki kasus aktif alias pasien positif Covid-19 yang masih dalam perawatan sebanyak masing-masing di atas 1.000 saat ini. 

"Terdapat 12 kabupaten kota dengan kasus aktif di atas 1.000 orang saat ini. Padahal, kasus aktif secara nasional mengalami penurunan yang signifikan. Sehingga ini perlu disoroti, " ujar Juru Bicara Satgas Wiku Adisasmito di Graha BNPB, Kamis, (22/10/2020). 

Baca juga: Bantu Warga Terdampak Covid-19, Majelis Taklim Ar Rahmah Bagi-bagi Ratusan Nasi Box

Wiku mengatakan 12 daerah tersebut sudah lama memiliki kasus aktif di atas seribu. "Daerah-daerah ini sudah bertahan selama berminggu-minggu dengan jumlah kasus aktif yang ada, " lanjut Wiku. 

Ia menambahkan, daerah-daerah tersebut merupakan kota-kota besar dengan warga yang sudah beraktivitas sosial dan ekonomi secara longgar. 

"Memang mereka masuk kategori kota besar yang aktivitas sosial ekonominya sudah berjalan. Namun tantangan terbesae adalah bagaiamna protokol kesehatan dapat benar-benad dijalankan dalam setiap aktivitas masyarakatnya, " jelas Wiku. 

Baca juga: Menyambut Jumat Berkah, KTB Bagi-bagi Nasi Bungkus untuk Warga Tak Mampu

Adapun , 12 kabupaten kota yang memiliki kasus aktif di atas seribu adalah Kabupaten Bekasi dengan 1.309 kasus Jakarta Pusat dengan 1.211 kasus, Jakarta Utara dengan 1.342 kasus, Kota Bekasi dengan 1.410 kasus, Kabupaten Bogor dengan 1.484 kasus, Kota Depok dengan 1.897 kasus, Jakarta Selatan dengan 1.952 kasus, Kota Jayapura dengan 1.959 kasus, Jakarta Barat dengan 2.023 kasus, Jakarta Timur dengan 2?781 kasus, Kota Padang dengan 2.816 kasus, dan Kota Pekanbaru terbanyak dengan 2.909 kasus. 

"Dimohon seluruh Pemda 12 daerah ini untuk bekerja keras menekan amgka aksus aktif ini secara tegas mengawasi kedisiplinan masyarakatnya dalam melaksanakan protokol kesehatan, utamanya pada sektor ekonomi sosial yang sudah berjalan, " tutup Wiku. (Mita/win)