Baru Dua Bulan Ikut Paman Sudah Mau Perkosa Bininya
Jumat, 23 Oktober 2020 07:30 WIB
Share
null

AMAN (18), benar-benar anak muda tak tahu diuntung. Dari kampung dibawa paman ke kota biar bisa kerja. Tahu-tahu malah hendak perkosa bini paman, hanya gara-gara terangsang lihat celana dalamnya. Untung Ny. Mirna (29), segera tendang Aman punya “barang”, dan selamatlah dari perkosaan tersebut.

            Anak muda lepas ABG memang sedang birahi-birahinya. Mudah terangsang ketika melihat pemandangan seronok dari lawan jenisnya. Tapi karena manusia punya otak dan hati, maka akan menyeleksinya. Perlu ditindaklanjuti atau diredam nafsunya yang tengah bergejolak tersebut. Otak sehat akan berpikir untung ruginya. Tapi otak sakit, akan bertindak hantam kromo, pukul dulu urusan belakang.

            Aman warga Tampan Pakanbaru (Riau), rupanya termasuk yang tak punya iman itu, sehingga “imin” lebih dominan. Hanya gara-gara celana dalam Ny. Mirna bini paman atau Oomnya, hampir saja jadi urusan polisi. Untung saja sang paman berjiwa besar, kelakuan ponakan yang suka slonong boy itu dimaafkan.

            Selulus SMA di kampungnya, sebenarnya Aman sedang menjalani kehidupan sebagai Pangeran Panji Klantung alias pengangguran. Soalnya mau kuliah tak ada biaya, sedangkan bekerja di kampung tak ada peluang atau lapangan kerja. Kalau sekedar lapangan olahraga sih banyak. Lapangan sekolah ada, lapangan dekat kantor kecamatan juga ada. Tapi kan bukan itu.

            Sang paman, Hamid, 35, mendengar nasib ponakan di kampung kasihan juga. Lalu diajaknya ke kota, tinggal bersama paman di Tampan. Kebetulan dia punya teman usaha bengkel mobil, maka Aman dititipkan di situ untuk dipekerjakan apa saja. Bagian cuci mobil kek, atau tukang bersih-bersih kek. Yang penting punya penghasilan setiap bulannya.

            Dua bulan jadi pekerja bengkel, Aman mulai berulah. Awalnya pagi-pagi nonton TV bareng istri pamannya di ruang tamu. Kebetulan Ny. Mirna sedang hamil 7 bulan. Saat nonton TV berdua itu, tanpa sengaja rok Mirna tersingkap dan terlihatlah celdamnya oleh Aman. Kontan konsentrasinya terbagi, mau nonton layar kaca, atau nonton layar di balik rok tantenya tersebut. Maklum anak muda baru lepas masa ABG.

            Tiba-tiba Aman lupa akan posisinya. Lupa bahwa numpang di rumah paman, malah ada keinginan “numpangi” istrinya. Maka mendadak sontak dia mendekap Mirna dan berusaha menjamah daerah domain pamannya. Tentu saja Mirna kaget. Secara reflek dia berontak dan menendang Aman punya “barang”.

            Kontan Aman mengurungkan niatnya, sementara Mirna berlari keluar dan teriak-teriak bahwa hampir saja diperkosa Aman. Para tetangga berdatangan, tapi Aman keburu sudah berangkat ke bengkel. Penduduk yang tak terima kelakuan anak muda itu segera mengejarnya ke bengkel dan Aman pun diseret untuk diserahkan di Polsek Tampan.

            Sebetulnya Aman sudah mau diproses, tapi tiba-tiba Hamid datang bersama istrinya, minta agar perkara ini di-SP tiga saja alias tak dilanjutkan. Soalnya sang paman sudah memaafkan kelakuan ponakannya tersebut. Di depan polisi Aman hanya diminta bikin pernyataan bahwa tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Dia juga minta maaf secara lisan pada Om dan Tantenya tersebut.

            Untung Mirna hanya tante cerewet bukan tante girang. (DC/Gunarso TS)