Vaksinasi Dipercepat November, DPR Minta Seluruh Prosesnya Transparan
Kamis, 22 Oktober 2020 12:12 WIB
Share
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher (ist)

JAKARTA – Pemerintah melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menjanjikan Vaksinasi massal akan dimulai pada November 2020. 

Vaksin yang dipesan adalah produksi Sinovac, G42/Sinopharm, dan CanSino Biologics dari China itu akan disuntikkan kepada berbagai lapisan masyarakat dengan rentan usia 18-59 tahun.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher  meminta, proses pengadaan vaksin Covid-19 harus transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

Baca juga: Dapat Jatah 1,2  Juta Orang, Vaksinasi di Bekasi Mulai November

"Semua prosesnya harus transparan. Kalau dikatakan sudah dilakukan uji klinis fase 3 di beberapa negara dan sudah ada izin penggunaan darurat (emergency use authorization) maka harus ditunjukkan hasil datanya agar mampu menjawab kekhawatiran masyarakat," ujar Netty, Kamis (22/10/2020).

Karena saat ini, lanjutnya,  di masyarakat isunya menjadi liar soal aman atau tidaknya vaksin ini?

"Jangan sampai vaksin yang diberikan masih setengah jadi, ini akan membahayakan penduduk," kata Netty.

Baca juga: Dana Vaksinasi, Rp3,8 Triliun Tahun Ini, Rp18 T Pada 2021

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini menegaskan, pemerintah juga harus transparan terkait penggunaan anggaran dalam pengadaan vaksin Covid-19.

"Penggunaan anggaran untuk pengadaan vaksin juga harus transparan mengingat ini adalah anggaran sekaligus amanat rakyat yang harus dikelola secara akuntabel," katanya.

Halaman
1 2