BOGOR - Bandar narkotika asal China, Cai Changpan telah ditemukan dalam kondisi gantung diri di gudang pembakaran ban, di kawasan Jasinga, Bogor, Sabtu (17/10). Gudang itu ternyata tempat tidurnya di malam hari, siang hari dia ke hutan.
Cai Changpan alias Cai Ji Fan, 53 di tempat itu dalam rangka pelariannya selama sebulan terakhir, ia kabur dari Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Klas I Tangerang, sebelumnya membuat lubang di tanah dari kamar tahanan untuk keluar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, Cai Changpan pada saat ditemukan di lokasi dalam kondisi tidak bernyawa bunuh diri, sekitar pukul:10.30 WIB.
Baca juga: Sebulan Kabur, Cai Changpan Ditemukan Gantung Diri di Gudang Ban
Tubuh Cai Changpan, kata Yusri ditemukan dalam posisi tergantung terikat tali di bagian kayu langit-langit atap di luar area gudang.
Ia mengatakan saat ini penyidik tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, polisi juga memeriksa sejumlah saksi keamanan setempat.
"Kami masih dalami dan lakukan pemeriksaan kepada tiga keamanan di sana. Kami juga olah TKP dan bawa jenazah untuk autopsi ke RS Polri," kata Yusri, Sabtu (17/10/2020).
Baca juga: Tim Gabungan Kerahkan Anjing Pelacak untuk Memburu Napi Cai Changpan
Yusri menjelaskan, penggerebekan dilakukan berawal dari laporan salah satu Kepala Desa setempat kepada tim gabungan, bahwa ada salah satu keamanan pabrik pembakaran ban yang melaporkan kepadanya.
"Kemudian kepala desa ini mengetahui bahwa Cai Changpan adalah DPO yang melarikan dari Lapas Tangerang yang sudah dicari oleh tim gabungan selama hampir 1 bulan didalam hutan Tenjo," ucap Yusri.
Kemudian kepala desa tersebut melaporkan kepada tim, pada Jumat (16/10/2020) malam. Petugas kemudian bergerak. Dan pagi harinya dilakukan penggrebekan sudah menemukan Cai Cangpan bunuh diri.
Baca juga: Polisi Buru Terpidana Narkoba Cai Changpan hingga ke Dalam Hutan
"Pagi kami lakukan penggerebekan ke sana sekitar pukul : 10.30 WIB yang kita temukan Cai Changpan sudah meninggal dunia dalam keadaan gantung diri," ungkapnya.
Yusri menuturkan, selama pelariannya Cai Changpan kerap tidur di malam hari di gudang tersebut. Kemudian pada pagi hari hingga sore ia kembali masuk hutan.
"Jadi Cai Changpan ini tidurnya kalau malam di situ (gudang). Pagi ia masuk hutan lagi," tukasnya.
Baca juga: Kabur, Napi Cai Changpan Miliki Dasar-dasar Militer Bertahan di Hutan
Sebelumnya, Napi Lapas Kelas l Tangerang, Cai Changpan kabur tari tahanan, pada Senin (14/9/2020). Napi tersebut kabur dengan menggali lubang di tahanan lalu keluar lewat gorong-gorong.
Di lokasi petugas menemukan barang bukti seperti cangkul, obeng hingga besi yang diduga digunakan tersangka untuk menggali tanah dari ruang sel.
Bandar narkoba asal China ini divonis hukuman mati oleh Pengadilan Tinggi (PT) Banten, pada 19 Juli 2017 karena terbukti menyelundupkan dan mengedarkan 110 kg shabu di Banten.
Baca juga: Napi Cai Changpan Diduga Suruh Dua Pegawai Beli Peralatan Untuk Kabur
Dari Cai Ji Fan, polisi menyita 20 kg shabu dan menangkap Cai Ji Fan pada Oktober 2016.
Selain itu petugas juga menemukan pabrik ban vulkanisir di Kabupaten Lebak. Dilokasi kembali disita 90 kg shabu disimpan dalam lima pompa, total shabunya 110 kg. (ilham/win)