Begini Cara Pesantren Darunnajah Ajak Guru-Santri Disiplin Terapkan 3M
Sabtu, 17 Oktober 2020 05:15 WIB
Share
Pimpinan Pesantren Darunnajah, Sofwan Manaf, dalam diskusi di BNPB, Jumat (16/10/2020). (ist)

JAKARTA - Pimpinan Pesantren Darunnajah Sofwan Manaf meceritakan bagaimana pihaknya menanggulangi penularan Covid-19 di tempatnya. Kata dia, salah satu cara terbaik memastikan disiplin protokol kesehatan dengan melakukan pemaksaan.

"Memang untuk mengubah perilaku dari tidak siap menjadi siap di masyarakat, khususnya di pesantren ini harus berupa paksaan," kata Sofwan dalam diskusi di kanal youtube BNPB, Jumat (16/10/2020).

Menurut dia, pemaksaan ini dilakukan demi menjaga kedisiplinan tidak hanya santri, tetapi juga guru, pengelola, dan seluruh masyarakat pesantren. 

Baca juga: Satgas Covid-19: Satuan Pendidikan Ujung Tombak Perubahan Perilaku

"Memang harus ada penegakkan kedisiplinan yang sifatnya pemaksaan. Di sini, bagi guru dan pengelola yang tidak mengenakan masker akan didenda sebesar Rp250 ribu. 50 persen untuk pelapor, sisanya untuk pesantren. Kalau santri juga akan kena, tetapi sanksinya akan berbeda," jelas Sofwan. 

Selain sanksi, Sofwan mengatakan cara lainnya adalah dengan menerapkan sistem satu pintu, "Artinya semua masyarakat yang sehat di dalam pesantren tidak bisa keluar masuk pesantren sembarangan. Selain itu kami juga memastikan kegiatan olahraga, dan memastikan aktivitas pesantren dikurangi," imbuhnya. 

Sebelumnya, Sofwan mengatakan, Pesantren Darunnajah dilaporkan memiliki santri yang dinyatakan positif Covid-19 di salah satu kampus. 

Baca juga: 1.510 Santri, Ustaz & Ustazah Terinfeksi Corona, Menag: Patuhi Prokes!

"Satu santri dari 8.000 santri di keseluruhan kampus ada yang positif. Itu karena keluarganya kena, setelah itu anaknya positif.

Setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, pihaknya membentuk Satgas Covid-19 internal dan menerapkan berbagai strategi tersebut.

Halaman
1 2