Buku Autobiografi Syarif Kupas Kebijakan 'Bangun Tidur' Ahok
Kamis, 15 Oktober 2020 10:41 WIB
Share
Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif (Yono)

JAKARTA - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif mengaku, beberapa kali pernah menangisi kebijakan yang dibuat Gubernur DKI Jakarta terdahulu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat masih menjabat.

Syarif menceritakan, salah satu kebijakan yang membuatnya menangis adalah ketika Ahok berencana untuk membubarkan angkatan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di tubuh Pemprov DKI Jakarta.

Itu salah satu kebijakan yang paling dia ingat hingga menimbulkan kritik dari berbagai pihak.

Baca juga: Terinfeksi Corona, Ronaldo Rajin Melakukan Ini, Chiellini: Kondisinya Kini Baik-baik Saja

Kebijakan tersebut juga membuat sejumlah aparatur sipil negara (ASN) jebolan IPDN mengeluh, hingga mendatangi ruang kerjanya. 

"Menurut saya, kebijakan Ahok itu istilahnya kebijakan bangun tidur. Jadi, setelah bangun tidur langsung bikin kebijakan, sehingga banyak orang yang tersakiti," ungkap Syarif, saat memberikan sambutan peluncuran buku Autobiografinya di Hotel Aryaduta, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (14/10/2020) malam.

Dalam kesempatan itu, Syarif juga menyinggung mengenai judul buku yang diluncurkannya dengan tiga kata sifat 'Tangis Tawa Senyum Catatan Aktivis Tanpa Angkatan'.

Baca juga: Kemendikbud Bekali Mahasiswa Duta Perubahan Perilaku Masyarakat

Dia berharap, ketiga kata sifat itu dapat dia peroleh selama di dunia hingga akhir hayatnya.

"Ketika saya lahir, kemudian orang tua saya tertawa. Dan di akhir hayat saya harapkan terbalik, orang lain menangis dan saya tersenyum. Di tengah perjalanan itu saya ingin meraih ketiganya, kira-kira begitu," katanya.

Halaman
1 2