Ibu dan dua bocah manusia silver mengemis di Jakarta Timur. (ifand)

Jakarta

Anak Jalanan Marak di Tengah Pandemi, Komnas PA: Cepat Tangani

Rabu 16 Sep 2020, 10:05 WIB

JAKARTA - Pemprov DKI harus segera menangani banyaknya anak-anak usia sekolah yang mencari uang membantu orang tuanya dengan mengamen atau menjadi manusia silver. Mereka telah menjadi korban ekploitasi.

“Bila ini tak ditangani dengan baik, ini adalah bentuk kegagalan dari Pemprov DKI khususnya Dinas Sosial DKI,” kata Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait saat dihubungi Poskota.co.id di Jakarta.

Arist meminta Pemprov DKI lebih cepat menangani persoalan ini. Mengingat anak-anak dipaksa turun ke jalan untuk mengharapkan belas kasih dari warga di tengah pandemi Covid-19. “Dengan berkumpulnya mereka di setiap lampu merah, bukan tidak mungkin mereka juga akan menjadi korban, maka dari itu segera ambil tindakan,” ujarnya.

Arist menilai, pencegahan harus segera dilakukan karena anak-anak dimanfaatkan untuk mencari uang. “Jadi harus segera diambil sikap, karena di masa pandemi Covid-19 banyak anak-anak terpaksa hidup di jalanan,” ungkapnya. 

Dua Kali Lipat

Dia memperkirakan jumlah anak yang dieksplotasi pada masa pendemi Covid-19 naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Dinas Sosial DKI seakan menutup mata atas fenomena ini. “Selama ini yang terlihat selama PSBB hanya penindakan masker, sementara Dinas Sosial sama sekali tidak mengambil tindakan,” ungkapnya.

4 bocah mengamen di Kota Tua. (nada)

Komnas PA khawatir dengan adanya peningkatan eksploitasi anak di jalan, karena akan meningkatkan risiko penularan Covid-19. Anak anak yang seharusnya dilindungi dari bahaya penyakit, justru saat ini harus berhadapan dengan penyakit yang belum ada obatnya. “Segera ambil tindakan, jangan sampai anak-anak juga menjadi korban dari Covid-19,” pungkasnya.

Edukasi pada Ortu

Sementara itu Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan Pemprov DKI harus memberikan edukasi pada orang tua. Orang tua harus bisa mengawasi ataupun tidak memanfaatkan momen virus corona di Jakarta sehingga menyuruh anaknya meminta-minta mengharap belas kasihan masyarakat.

“Ditertibkan itu harus, namun yang lebih penting Pemprov harus memberikan edukasi kepada anak-anak dimaksud, terlebih juga kepada para orang tua,” ucap Gembong.

Baca jugaCerita Anak Jalanan Mengais Rupiah di Tengah Pandemi, Tak Peduli PSBB Tiap Malam Mangkal di Jalan

Sedangkan Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, ada beberapa langkah yang harus diambil Pemprov DKI. “Anak-anak jalanan usia sekolah harus didata jumlah, sebaran, latar belakang keluarga, dan tempat tinggal untuk memetakan persoalan dan mencari solusi yang tepat sasaran,” ucap Nirwono saat dihubungi.

Berbekal data yang akurat, ada beberapa hal yang bisa dilakukan Pemprov DKI. Bagi anak jalanan yang masih memiliki orang tua dan tempat tinggal yang jelas, maka pengurus RT/RW dapat dilibatkan pembinaan dan pembelajaran di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

“Jika tidak memiliki keluarga dan tidak ada tempat tinggal, anak-anak harus ditampung dan diberi pembinaan, pembekalan keterampilan, dan dicarikan yayasan anak-anak, pondok pesantren, atau orang tua asuh,” pungkasnya. (ifand/yono/ta/ird)

Tags:
Anak JalananPandemiKomnas PAposkotaPoskota-co-idcoronapsbbManusia Silver

Reporter

Administrator

Editor