ADVERTISEMENT
Senin, 31 Agustus 2020 06:25 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SEJAK Orde Baru (1983) hingga sekarang, PNS atau ASN dilarang berpoligami, yang nekad pecat. Jika pun ada dispensasi, harus izin istri dan atasan. Tapi belakangan makin nekat saja, sejumlah PNS wanita pun kini berani poliandri alias “slendro pelog” (bersuami dua).
Berdasarkan PP 10 tahun 1983, pemerintah melarang PNS lelaki beristri dua atau lebih. Soalnya tahu sama tahulah, gaji PNS itu pas-pasan saja. Jika sampai punya dua dapur, jelas tidak mencukupi. Nah, yang begini ini dikhawatirkan suami lalu akan korupsi baik yang kecil-kecilan maupun besar-besaran.
Entah kenapa, pemerintah Orde Baru dengan PP No. 45/1990 memberi sedikit kelonggaran. Lelaki PNS boleh poligami sepanjang ada izin istri dan Kepala Kantornya. Tapi faktanya ketentuan pemerintahan itu banyak yang dilanggar. Maklumlah, aurat mengalahkan surat. Maka pada awal Januari 2020 telah dipecat 73 PNS gara-gara langgar persyaratan poligami.
Lelaki berpoligami jarang yang beralasan untuk mengangkat derajat wanita yang hendak dinikahi. Kebanyakan bukan derajat, tapi syahwat! Karenanya baik perawan atau sudah janda, pasti yang diambil yang masih muda dan mulus bebas dempul.
Entah alasan emansipasi atau bagaimana, kini wanita pun mulai banyak yang berani bersuami dua. Di kalangan PNS, menurut Menpan-RB Tjahjo Kumolo, tercatat sudah ada 5 PNS wanita ber-“slendro pelog” jika menurut istilah Jawa.
Agama Islam juga lebih dulu melarangnya. Hadits Nabi menyebutkan, wanita mengawini sejumlah lelaki dan mereka bergantian menyetubuhi, itu perbuatan jahiliyah. (HR Buchari-Muslim No. 5127). Soalnya jika lahir anak dari praktek poliandri tersebut, tak jelas siapa bapak aslinya, karena semua punya andil “nyetrom”.
Menteri Tjahjo Kumolo dengan tegas memecat mereka. Tapi sebetulnya wanita sampai poliandri karena berbagai faktor. Jika tidak karena faktor ekonomi, juga karena memang golongan wanita doyan jika tak mau disebut hiperseks. Lelaki sampai jadi korban poliandri juga karena pihak wanita tak mau terus terang tentang suaminya yang lain. (gunarso ts)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT