BEKASI – Di tengah situasi pandemi dan memasuki masa new normal, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bekasi mengalami penurunan disbanding tahun 2019. Tercatat ada 684 kasus dalam kurun lima bulan (Januari-Mei) sepanjang 2020.
.Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengatakan angka itu menurun dibandingkan pada tahun 2019 dengan kuran waktu yang sama
"Angka DBD periode sama itu menurun, 2020 itu 684 sedangkan 2019 itu ada 701," kata Dezy , Rabu (24/6/2020).
Ia menjelaskan kasus DBD mulai terlihat sejak awal Januari 2020. Ketika itu kondisi tengah musim hujan dan Kota Bekasi mengalami bencana banjir.Dilihat dari data, kasus di 2020 peningkatan terjadi di April dan pada Mei kembali mengalami penurunan.
"Awal Januari-Februari mulai kasus DBD, dari situ kasus dari sedikit mulai bertambah di Maret-April dan mulai turun di bulan Mei- Juni," imbuh Dezi.
Meskipun ditengah situasi Covid-19, kata Dezy,pihaknya tetap fokus dalam penanganan DBD.Mulai memberikan penyuluan dan melakukan penanganan pasien.
"Selain fokus covid kami juga fokus DBD. Kita lakukuan beberapa upaya seperti fogging di lokasi sesuai hasil penyelidikan epidemiologi," ujar Dezi.
Selain, para tim puskesmas juga rutin melakukan penyuluhan kepada warga terkait pola hidup sehat dan bersih serta pemantauan jentik nyamuk.Apalagi saat Covid-19, ada tim wilayah dari Dinas Kesehatan.
Mereka selain bertugas melakukan penanganan Covid-19, juga terkait DBD." Di covid ini kan ada tim wilayah, jadi mereka turun sambil beri penyuluhan DBD dan laporkan jika ada kasus agar dapat ditangani dengan cepat dan baik," ungkap dia. (yahya/win)