JAKARTA - Rencana pemerintah untuk mencabut subsidi gas melon 3 kilogram, dinilai warga dan pedagang kecil akan terasa memberatkan. Terlebih, pada awal Tahun 2020 ini berbagai kenaikan harga lainnya telah menjadi kado pahit masyarakat.
Uci (29), salah satu pedagang pecel ayam di wilayah Koja, Jakarta Utara, mengaku, belum mengetahui rencana tersebut. Dan ia sangat terkejut dan tidak setuju bila rencana tersebut benar terjadi dilakukan pemerintah.
"Itu beneran mas, tega banget pemerintah sama pedagang kecil kayak saya ini . Kalau tidak lagi disubsidi begitu, kan pasti nanti harganya pasti mahal," ucapnya terkejut mengetahui rencana tersebut, Kamis (16/1/2020).
Meski demikian, Uci mengaku hingga saat ini belum kesulitan untuk mendapatkan gas melon berisi 3 kilogram tersebut. "Kalau sejauh ini mah barangnya ada nggak langka , dan harga pun normal saya dapat di warung Rp20 ribu," ungkapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Yunita, warga Cilincing, Jakarta Utara. Ia berharap rencana penarikan subsidi gas melon tersebut, tidak dilakukan pemerintah. Dikarenakan, akan sudahn pasti menambah berat beban ekonomi warga kecil sepertinya.
"Ya pemerintah nggak kasihan dengan warga kecil, sudah harga-harga kebutuhan pada naik. Subsidi gas melon lagi mau dicabut, yang ada nanti kita masak pakai kayu bakar," keluhnya. (deny)