ADVERTISEMENT
Kamis, 27 Juni 2019 17:39 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
DEPOK – Menjaga nilai-nilai budaya maritim berbasis kearifan lokal masyarakat pesisir, pengabdian masyarakat Vokasi Universitas Indonesia (UI) menggelar lomba di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Ketua Prodi Penyiaran Multimedia dan Dosen Tetap Pariwisata, Pendidikan Vokasi UI, Rahmi Setiawati mengatakan komitmennya untuk terus menjaga nilai-nilai budaya maritim berbasis kearifan lokal sebagai modal pembangunan peningkatan ekonomi masyarakat pesisir. Kegiatan yang dilakukan yaitu berupa lomba dengan melibatkan ratusan masyarakat lokal. Perlombaannya yaitu lomba hias kapal, lomba masak kuliner dan tradisional suku bugis dan anggota kano atau anak- anak dan ibu-ibu. "Tujuan dari acara ini adalah mempertahankan nilai-nilai tradisi budaya maritim,"ujarnya kepada wartawan di Vokasi UI Depok, Kamis (27/6/2019) siang. Selain itu juga Pangkas Vokasi UI juga menyempatkan acara sedekah laut yang merupakan bagian kegiatan rutin tiap tahun masyarakat Pulau Kelapa Dua. Sedekah laut itu sendiri merupakan suatu bentuk ungkapan puji syukur terhadap rejeki yang telah didapatkan dan berkah. "Indonesia negara maritim dengan demikian tidak akan terlepas dari budaya maritim. Poros maritim adalah paradigma pembangunan berbasis kemaritiman sama seperti kepulauan Seribu," tambahnya. Rahmi menyebutkan, Kepulauan Seribu dikenal sebagai kepulauan potensi sebagai daya tarik wisata, yang memiliki lokasi strategis di wilayah pesisir Ibu Kota DKI Jakarta. "Sebagai lembaga pendidikan, Universitas Indonesia berperan penting dalam membangun karakter sumber daya manusia yang ada di sekitar wilayahnya. Dengan adanya program tersebut, diharapkan menimbulkan kesadaran dari warga sekitar untuk dapat mengembangkan potensi wilayahnya dan menumbuhkan nilai-nilai budaya maritim yang sesuai dengan kondisi masyarakat lokal, sehingga pembangunan masyarakat pesisir yang sesuai dengan kearifan lokal terwujud," jelas Rahmi. Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan pemas ini, lanjut Rahmi, diharapkan mampu membangun kesadaran warga sekitar terhadap potensi wisata bahari, keberlanjutan lingkungan, dan penggerak roda perekonomian dengan timbulnya usaha kecil menengah melalui budidaya pesisir pantai. "Hal ini akan menimbulkan kebanggaan bagi warga sekitar karena dapat mengelola wilayahnya menjadi ladang keuntungan dan memiliki lingkungan yang bersih dan sehat untuk didatangi," Tutupnya. (angga/tri)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT