ADVERTISEMENT

The Salemba Band Grup Musik Anak Lapas

Rabu, 19 Desember 2018 05:45 WIB

Share
The Salemba Band Grup Musik Anak Lapas

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DI DALAM penjara, satu menit serasa satu jam, satu jam serasa sehari, sehari serasa seminggu – dan seterusnya. Waktu berjalan begitu lambat, tak ada kegiatan, bagi yang tak punya keterampilan, kecuali duduk melamun di balik jeruji besi. Oleh karena itu, sedikit kesibukan sudah mampu melupakan rasa suntuk selama menjalani hukuman. Demikianlah pengakuan Kiki dan Novian, dua orang mantan penghuni di Lembaga Pemasyarakatan Salemba. Kiki, 31, dan Novian, 34, mengisahkan perjalanannya di dalam LP dan menjadi musisi selama jadi penguninya. Sutedi SH, staf Keamanan LP, yang mendampingi perbincangan dengan Pos Kota, memperkenalkan kedua pemuda itu, tidak sebagai penghuni LP dan narapidana lagi, tapi sebagai “alumni” yang sudah berubah menjadi sosok lain: duo musisi ‘The Salemba Band’. Grup musik pop ini beranggotakan lima orang yang semuanya ada penghuni LP, dan rata-rata menjalani hukuman untuk kasus narkoba. Mohamad Sidky alias Kiki, 31, adalah pemain bass gitar, keyboard, drum, yang mengoperasikan komputer. Dia “sekolah” di Lapas Salemba selama 5 tahun 2 bulan. Mengoperasian komputer perlu disebut, karena selain main band, di dalam LP dia dan empat rekannya juga bikin lagu juga merekamnya di laptop, dengan komputer. Lapas Salemba memfasilitasinya. Sedangkan Novian, 34, sarjana Ilmu Pembangunan dari Univeritas Gajah Mada, yang juga gitaris “sekolah” di Salemba selama 4 tahun dua bulan. Dia tertangkap di Jakarta Pusat. Keduanya, bersama tiga rekannya yang lain, diterima sebagai personil Salemba Band lainnya melewati audisi. “Kita audisi di depan teman teman penghuni LP. Saya bilang mau bikin band dan cari personil, yang berani tampil ayo unjuk kemampuan, “ kenangnya saat membentuk band Salemba, 2012 lalu. Dia menunjuk penghuni lain sebagai jurinya. “Yang tepuk tangannya paling banyak yang diterima, “ kata Sutedi SH, selaku pendiri dan pembina ‘The Salemba Band’, dengan senyum. Selain audisi untuk musisi dan vokalis juga audisi untuk crew, untuk teknisi, mengelola sound system, angkat angkat alat dan lainnya. Total 30 orang. Sedangkan personilnya selain Kiki dan Novian ada Raditya Fajri alias Adit (vokal dna keyboard), Ressy Wattilette (vokal), Jessy Panggalila (gitar) dan Aleden Luhukay (gitar). Selama tiga bulan awal, personil saling menyesuaikan diri, sampai kemudian terbentuk aliran musik dan lagu-lagu yang dimainkan bersama. Hasilnya ‘The Salemba Band’ main rutin di acara-acara yang diselenggarakan Lapas Salemba, Kemenkum HAM dan diundang lapas lain. Bahkan membuat lagu dan merekamnya. Ada juga yang diunggah (upload) di Youtube. Lagu ‘Dikeong Lagi’ dan ‘Ampun Bui’ merupakan dua lagu yang jadi hits. Seiring dengan popularitasnya, ‘The Salemba Band’ (TSB) juga diundang wawancara dan tampil di teve teve swasta, main tetap di kafe seminggu sekali. Bahkan sempat menjuarai Lomba Band Antar LP. Dalam perjalanan, penghuni LP keluar masuk, dan TSB ganti ganti personil. Bahkan juga ganti warna musik, karena sempat masuk juga vokalis yang biasa nyanyi dan berirama ‘reggeae’. Yang lain mengikuti. Selama empat tahun berdiri, ‘The Salemba Band’ sudah membuat delapan album dan menyiapkan stok ratusan lagu. Termasuk album berirama ‘Reggeae’ dan ‘Religi’. Juga ‘Rap’. PUNYA KESIBUKAN Dengan menjadi personil band mereka punya kesibukan, dan mendapat keiistimewa’an tidak makan nasi jatah LP alias “cadongan”, melainkan disuplai langsung beras dan mie, makan dan masak sendiri. Lebih enak. Tapi tugas mereka juga berat, karena musti rajin latihan dan kreatif. Tak semata mata main, personil juga membuat lagu. Apa sempat konflik di antara sesama personil ? “Udah pasti! Sering! Sering banget, “ jawab Novian dan Kiki serentak. “Ributnya bisa ‘kenceng’ juga! Ngotot. Nggak ada yang mau ngalah, “ kata Kiki. “Tinggal di ‘dalam’, jauh dari keluarga, bikin kami jadi sensitif. Ada yang salah ngomong aja udah jadi masalah, “ sambut Novian. Untunglah ada Sutedi SH, sebagai pembina yang disegani dan selalu jadi penengahnya, tunjuk Novian. “Saya tegas tapi juga adil. Saya dengar masing-masingnya, lalu ambil solusi. Damai lagi. Alhamdulillah awet, “ kata Tedi, Staf Keamanan LP yang sudah 20 tahun jadi PNS di KemenkumHam. Selain membina band, pria asli Betawi ini juga banyak menulis lagu untuk band asuhannya. “Saya ini kayak Melly Goeslaw. Saya nggak bisa main musik sama sekali, tapi suka nulis lagu, “ kelakarnya dengan tawa. Kiki dan Novian tetap main untuk ‘The Salemba Band’, meski sudah tidak jadi penghuni LP. Musik adalah ekspresi seni dan bakat mereka. Sedangkan untuk nafkah keluarga, keduanya kini bekerja di ‘e-commerce’, portal dna perusahaan jual beli online. “Kami sudah bersih. Waktu kerja di kantor, kami di tes, hasilnya bersih narkoba, “ kata Novian, yang kini jadi ayah tiga anak. – dimas.

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT