Majelis Ta'lim Ini Tidak Hanya Pengajian, Juga Gelar Kegiatan Sosial

JAKARTA - Langkah yang dilakukan Majelis Ta'lim Baitul Mal Nur Hasanah, Jatinegara, Jakarta Timur, perlu menjadi contoh. Pasalnya, bukan hanya menggelar pengajian rutin, namun mereka juga setiap pekannya menyelipkan kegiatan sosial. Seperti Sabtu (6/10), usai menggelar pengajian rutin, Majelis Ta'lim Baitul Mal Nur Hasanah juga memberikan bantuan beasiswa kepada yatim piatu dan kaum duafa. Dukungan dari salah satu bank terbesar di tanah air, membuat pelaksanaan kegiatan itu berlangsung meriah. Ketua Majelis Ta'lim Baitul Mal Nur Hasanah, Hj Dedeh Nursaadah mengatakan, kegiatan yang dilakukan untuk menjaga anak yatim terus terjaga di lingkungannya. Pasalnya, mereka adalah penerus bangsa, dan tak memiliki orang tua, kita sebagai manusia harus punya belas kasih. "Kami berharap kepedulian ini bisa bermanfaat bagi yatim karena dia generasi penerus sehingga tinggi martabat seseorang," katanya, Sabtu (6/10). Menurutnya, anak yatim itu harus dirangkul, disayangi, apalagi dekat menyantuni sehingga diberi kemudahan. Karena Rasullullah itu dekat dengan anak yatim seperti telunjuk dan jari tengah. “Prinsipnya adalah tingkatan orang mukmin itu ketika orang itu punya rasa berempati peduli kepada anak yatim piatu. Jadi, olehnya yang dekat orang yatim balasannnya surga,” papar Hj Dedeh. Divisi Layanan Contact Center BRI Pusat, Endang Supriyanti mengatakan, kegiatan kerohanian tersebut kerap dilakukan pada Jum’at malam dengan tujuan mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi antar kaum Ibu dengan menyelipkan kegiatan sosial. "Kalau bukan kita yang membantu anak-anak yatim siapa lagi?," Ungkapnya. Dikatakan Endang, pemberian beasiswa merupakan bagian bentuk peduli BRI mencerdaskan generasi penerus bangsa Indonesia. Dengan terbentuknya koordinator ditiap-tiap RT maupun RW, hal tersebut mempermudah seleksi kepada calon yang berhak menerima bantuan beasiswa tepat sasaran. "“Jadi uang itu dari BRI Pusat masuk rekening wajib hukumnya yang dapat beasiswa masuk ke rekening tiap ajaran harus ada berdasarkan raport,” tambah Endang. (Ifand/b)