ADVERTISEMENT

Paranormal Bilang Dua Hari Lagi Jasad Korban Kapal Tenggelam Ditemukan

Sabtu, 23 Juni 2018 22:47 WIB

Share
Paranormal Bilang Dua Hari Lagi Jasad Korban Kapal Tenggelam Ditemukan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MEDAN - Hingga hari keenam atau hari ini Sabtu 23 Juni tim gabungan belum juga menemukan 184 orang penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Senin (18/6). Pencarian korban KM Sinar Bangun juga melibatkan masyarakat dari Pematang Sidamanik. Mereka menggelar ritual "Pangelekan" untuk membantu tim menemukan korban KM Sinar Bangun. Ritual "Pangelekan" ini menggunakan kapal motor dari Basarnas di titik jatuhnya KM Sinar Bangun. Ritual yang dipimpin oleh seorang guru spritual ini diiringi musik Gondang Batak. Saat melaju menuju lokasi jatuhnya kapal, musik gondang terus berbunyi. Ida Halanati Damanik, guru spritual dalam ritual tersebut duduk bersila di lantai atas kapal dengan sesaji seperti beras, telur, sirih, dan jeruk purut. Awalnya Ida membakar kemenyan sambil berdoa. Lalu, ia memeras jeruk purut. Ritual ini berlangsung selama 20 menit di tengah Danau Toba. Ida menceritakan hasil komunikasi dengan penghuni Danau Toba atau yang ia sebut sebagai "Opung". Ida menyampaikan Opung penghuni Danau Toba marah dengan perilaku manusia terhadap Danau Toba. "Kalau saya tanya langsung ke opung, bahwa ini kotor. Kalau marah, tandanya angin kencang dan badai. Ada manusia yang membuang kotoran ke Danau Toba. Opung hanya menjawab kotor,"ujarnya. Ida juga mengatakan mayat korban saat ini tengah berada di dalam goa dengan 12 lapis. Ia menyampaikan gua tersebut berada di bawah delapan meter dasar danau. Ida menyampaikan dalam dua hari lagi seluruh mayat korban KM Sinar Bangun dapat ditemukan. "Saya bilang, harus lepas. Tapi pasti ketemu. Ini sebenarnya tampak, tapi tim SAR gak bisa melihat. Mayat ini akan ditemukan saat hari cerah. Paling lama dua hari. Tapi pasti ketemu. Ini tadi kita juga supaya jangan hujan,"tambahnya. Ida berpesan kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan hal yang serupa. "Pesan saya ketika di kapal jangan berisik, jangan buang sampah, jangan meludah, jangan menjerit-jerit, saya sudah minta maaf kepada opung,"tambahnya. Setelah melakukan ritual, seluruh peserta mengucapkan "Paulak Opung" atau Kembalikan Opung sebanyak tiga kali. (samosir/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT