Kapolri Buka Puasa Bersama Ketua BEM Se-Jabodetabek
Selasa, 29 Mei 2018 22:03 WIB
Share
JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menghadiri acara buka puasa bersama Ketua BEM Se-Jabodetabek di Wisma Bhayangkari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/5/2018). Hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat Mabes Polri Kabaharkam Polri Komjen Pol Moechgiyarto, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis, Dankor Brimob Polri Irjen Pol Rudi Sufahriadi, Kapolres jajaran Polda Metro Jaya dan kurang lebih 200 orang perwakilan BEM Se-Jabodetabek. “Saya merasa senang bisa berkumpul bersama, tujuan kita adalah silaturahmi. Karena Polri tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga keamanan dan ketertiban bangsa tanpa ada kerja sama dari stakeholder,” kata Tito di Jakarta. Ia menjelaskan di negara ini banyak perubahan terjadi karena peran mahasiswa, apalagi mahasiswa ini menjadi hal penting karena tidak terlibat partai politik san masih memiliki ideologi. Maka, gerakan mahasiswa memiliki peran penting. “Oleh karena itu, Polri merasa bahwa mahasiswa menjadi mitra yang penting dalam membantu Polri dalam menjaga situasi kamtibmas. Percuma kita memiliki letak geografis yang baik, tetapi negara kita tidak aman. Oleh karena itu, kita harus menjaga keamanan ini,” ujarnya. Menurut dia, saat ini Indonesia sedang menghadapi yang mana seluruh elemen masyarakat maupun anak bangsa harus mendukungnya yakni pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 yang merupakan potensi konflik yang perlu dikelola. “Karena ada perbedaan pendapat dalam memilih pemimpin. Kita sudah berfikir mulai dari awal proses pilkada kita dapat menjaganya dengan aman. Hal ini juga karena ikut sertanya mahasiswa untuk mendinginkan suasana,” tuturnya Di samping itu, Tito mengatakan Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Asian Games 2017 dan proses pemilu 2019. Maka, mahasiswa harus menjadi kawan dalam persamaan kepentingan dan perlu bersama mengelola ini. “Agar situasi dalam menghadapi event-event kedepan tetap sukses dan kondusif,” katanya. Kemudian, Tito juga berharap mahasiswa tidak pernah ikut menyebarkan berita-berita yang tidak jelas agar selektif dalam menyebarkan berita. Sebab, saat ini penyebaran ideologi terorisme terus berkembang dan ini merupakan akar permasalahan terorisme. Namun, Tito mengatakan Polri sudah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi terorisme ini. Apalagi, Polri sudah melakukan penangkapan tetapi hal ini tidak akan menyelesaikan masalah sebelum akar masalah diselesaikan. “Untuk saat ini kita harus bisa membangun ketahanan terutama dikalangan muda ini lebih selektif, karena sasaran utama mereka adalah kalangan muda. Oleh karena itu, saya harap mahasiswa jangan pernah ikut menyebarkan berita-berita yang tidak jelas agar selektif dalam menyebarkan berita,” katanya. Menurut dia, jika mendapatkan berita agar terlebih dulu menyaring dan tidak menyebarkan berita yang tak baik itu agar memanfaatkan kecerdasan keilmuan sebagai inteliktual pemuda dalam memfilter media sosial. “Mari kita bersama memberikan pencerahan kepada mahasiswa yang lain,” tandasnya. (adji)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -