Bripka Denny Korban Rusuh Mako Brimob, Senin Terakhir Berkomunikasi dengan Saudara Kembar

JAKARTA - Bripka Denny Setiadi (32) memiliki saudara kembar perempuan bernama Dewi Lukmianti. Senin (7/5/2018) kemarin, marupakan hari terakhir Dewi berkomunikasi dengan Denny. Dewi mengatakan, percakapan terakhir mereka ialah membahas perihal kumpul keluarga pada tanggal 15 Mei mendatang. Hari itu juga bertepatam dengan ulang tahun mereka yang ke 33. “Hari Senin melalui WhatsApp, lagi menyusun rencana kumpul-kumpul aja,” ucap Dewi di rumah duka, Jalan Kramat 3E, nomor 46, RT 08/010, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (9/5/2018). “Rencananya ketemu 15 Mei untuk mau puasa sekalian merayakan ulang tahun,” sambungnya. (Baca juga: Ini Penyebab 5 Anggota Polri Yang Gugur di Mako Brimob) Dewi melanjutkan, ia bertemu dengan Denny terakhir bulan lalu. Sementara itu, Dewi berharap jika ada orang yang mengenal Bripka Denny, agar dimaafkan segala kesalahannya. “Untuk seluruh masyarakat yang kenal saudara saya jika punya kesalahan baik sengaja atau tidak, saya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” tandasnya. Denny mengabdi untuk negara di bawah naungan Polri sudah 14 tahun. Lima bulan terakhir, ia bergabung dalam kesatuan Densus 88 dan ditugaskan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Sebelumnya, ia bergabung di Satuan Narkoba Polres Metro Bekasi Kota. [caption id="attachment_540877" align="alignnone" width="700"]Dewi saudara kembar Bripka Denny [/caption] Denny sendiri mendapatkan kenaikan pangkat saat upacara penyerahan jenazah. Ia mendapatkan pangkat satu tingkat menjadi Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi. Denny awalnya tergabung dalam Satresnarkoba Polres Metro Bekasi Kota. Ia meninggal akibat kericuhan di Mako Brimob. Denny meninggalkan satu istri bernama Etty Supriati dan satu anak perempuan berumur 3 tahun. Denny sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Adapun korban meninggal lainnya dari anggota kepolisian selain Denny, yakni Ipda Ros Puji, Briptu Fandi Setyo Nugroho, Bripda Syukron Fadli, Bripda Wahyu Catur, beserta satu narapidana kasus teroris yakni Benny Syamsu. (CW6/b)