ADVERTISEMENT
Jumat, 6 April 2018 06:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
NYONYA Rini, 40, seorang dokter di RS Surabaya. Tapi sebagai manusia biasa, dia juga langsung gemeter ketika tahu suaminya, dokter Adriyanto, 45, diam-diam punya WIL rekannya sesama rumahsakit. Rini ingin pertahankan rumahtangganya, tapi suami sudah tak mau urus keluarga. Ya sudahlah, cerai saja. Suami istri dokter, tentunya selalu sehat wal afiat segenap anggota keluarga. Tahu ada gejala penyakit ini-itu, segera ada tindakan medis. Bukankah pencegahan penyakit menjadi lebih ekonomis ketimbang mengobati. Biar sekarang ada BPJS Kesehatan, tak serta merta pihak RS mau merawatnya. Alasannya klasik, kehabisan ruangan. Kecuali naik kelas, dan itu kekurangannya harus bayar sendiri. Keluarga dr Rini – dr Adriyanto secara kasat mata nampak bahagia. Penghasilan dari dua jurusan, sehingga termasuk keluarga mapanlah. Tapi itu yang nampak kasat mata. Yang tahu sendiri seperti apa di dalamnya, ya Ny. Rini sendiri sebagai bu dokter. Meski secara lahir dia sehat wal afiat, tapi batinnya sangat menderita. Soalnya belakangan ini suami sudah seperti Bang Toyib, 2 kali Lebaran tidak pulang ke rumah. Jika suami tugas luar negeri ikut pasukan perdamaian misalnya, itu tak masalah. Yang terjadi dr. Adiyanto sudah lama tak pulang justru karena punya WIL teman sekerjanya di RS. Dia baru tahu ketika baca WA di HP suaminya. Saking kesalnya, dr. Adryanto langsung diusir dari rumahnya. Mestinya, sampai diusir istri itu kan harusnya sadar dan memperbaiki kelakuannya sebagai kepala keluarga. Yang terjadi justru dr Adriyanto merasa keenakan. Dia tak pernah pulang justru tinggal bersama WIL-nya tersebut. Ibarat orang minum, tak bisa “minum” di rumah kan masih ada termos lain yang siap diminum kapan saja. Dan karena ini “termos” baru yang ada tutup gabusnya, tentu terasa panas terus! Kini dr Rini sungguh bersedih, pusing dia punya torak (kepala, istilah kedokteran). Apa lagi anak-anak, mereka stress jadinya karena rindu sang ayah. Baginya dr Adriyanto hanya status saja sebagai suami, tapi sudah lama tak pernah setor benggol (duit) apa lagi bonggol. Segala kebutuhan rumahtangga harus ditanggung sendiri, gara-gara suami tergila-gila pada perempuan lain. Tak tahan sudah dr Rini menderita seperti itu. Maka kini mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Surabaya. Pernah suami istri itu dipertemukan. Majelis hakim menanyakan, kenapa bertahun-tahun tinggalkan rumah? Jawabnya enteng saja, “Saya bukan tinggalkan rumah, tapi diusir!” Wah, direken turis terkena over stay. (JPNN/Gunarso TS)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT