ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BHARADA Amran, 28, rupanya polisi merangkap jadi seniman. Tapi bukan penghasil karya seni, melainkan kepanjangan: senang istri teman yang sesama polisi! Ini kan sama saja jeruk makan jeruk. Gara-gara kelakuannya itu, Amran digerebek dalam hotel bersama Ny. Rumiati, 28, istri polisi pula. Cinta dan asmara memang sering membuat lelaki lupa daratan dan lupa aturan. Soalnya yang namanya cinta itu selalu siap berkorban apa saja, termasuk mengorbankan jabatannya. Padahal jika dipikir secara mendalam kadang tidak seimbang. Nikmat atau sensasinya hanya sebentar, tapi kesengsaraannya bakal berkepanjangan. Bharada Amran yang bertugas di Mamuju Sulbar, ternyata termasuk polisi yang bergaya “seniman”. Saking kasmarannya pada Ny. Rumiati bini Bharada Mansur, 28, dia tega menyelingkuhinya. Jika pinjam istilah kekinian, itu kan sama saja “jeruk makan jeruk”. Tapi Amran tak pernah merasa tersindir, sebab baginya sepanjang jeruknya mau dimakan, apa salahnya coba? Ibaratnya jeruk, Ny. Rumiati ini tergolong jeruk sunkist, yang manis tapi ada asem-asemnya juga. Kalau dimakan rasanya segerrr, bisa jadi pengusir dahaga, khususnya dahaga cinta sebagaimana yang sedang dialami sekarang. Sehari tak jumpa Rumiati, Bharada Amran merasa ada yang hilang dari sisinya. Makanya, di waktu-waktu tertentu Rumiati kencan dengan Bharada Amran. Namanya juga sedang kasmaran, jika sekedar koalisi sama saja bohong, maka harus dilanjutkan dengan “eksekusi”. Tempatnya berpindah-pindah, dari hotel satu ke hotel yang lain. Kata Amran, karena Rumiati merupakan “jeruk” baru dan jarang pakai, rasanya menjadi agak gimana, gitu! Mereka setiap menjalin kencan selalu kontak melalui WA. Nah, di sini keteledoran Rumiati. Sekali waktu HP-nya ketinggalan di rumah dan sempat dibuka-buka oleh suaminya. Mansur pun terkejut demi mendengar kata-kata seronok. Antara lain menyebutkan bahwa pertemuan akan diatur di wisma pukul 22.00. Sesuai jadwal tersebut, dengan mengajak sejumlah teman polisi Bharada Mansur merapat ke wisma itu. Waktu menunjukkan pukul 24.30, di kala penggerebekan berlangsung. Yang bikin Bharada Amran terpukul, di situ terlihat Rumiyati-Amran dalam kondisi bugil tanpa selembar benangpun. Mansur sempat emosi, tapi berhasil diredam oleh teman-temannya. Persoalan ini kemudian diteruskan ke kantor. Bagi Polri, ada anggota jadi “seniman”, tak ada ampun lagi, pelakunya bisa dipecat dan dipenjarakan. Betulkan, enaknya tak seberap, penderitaannya luar biasa. (JPNN/Gunarso TS)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT