ADVERTISEMENT

Cuci Dulu Sebelum Dipakai Akhirnya Ditangkap Polisi

Senin, 26 Maret 2018 05:21 WIB

Share
Cuci Dulu Sebelum Dipakai Akhirnya Ditangkap Polisi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

INI lagi kisah dukun cabul. Ny. Karmini, 40, warga Lampung jadi korban praktek perdukunan Sumanto, 45, tetangga desa. Dia mau berobat malah dicabuli. Awalnya diminta cuci aset miliknya, baru kemudian dipakai oleh dukun Sumanto. Skandal mbah dukun terbongkar gara-gara para pasien tak ada yang sembuh. Di tengah mahalnya biaya pengobatan, meski sudah ada BPJS Kesehatan, praktek perdukunan masih menjadi alternatif orang berburu sehat. Sebab dukun itu jarang yang pasang tarif, semua terserah kemampuan pasien. Padahal jika ketemu dukun cabul, meski awalnya kelihatan murah, sesungguhnya pasien harus membayar mahal untuk resiko sosialnya. Ny. Karmini warga Tulangbawang (Tuba) Tengah, sudah lama menderita sakit perut yang selalu datang dan pergi. Sudah berobat ke mantri dan puskesmas, tapi tak kunjung sembuh. Ketika ada tetangga menyarankan agar ke dukun Sumanto yang tinggal di Tiyuh Kencana, Kecamatan Tuba Tengah, Karmini pun diantar suami ke sana. Meski usia sudah kepala 4, tapi Karmini memang masih nampak sekel nan cemekell. Maka kali pertama ketemu calon pasien, diam-diam ukuran celananya jadi berubah, dari M ke XL. Yang berkecamuk dalam otaknya kemudian, bukan bagaimana mengobati pasien, tapi bagaimana untuk bisa menikmati itu pasien. Saat terapi pengobatan dilakukan, suami Karmini dilarang ikut masuk kamar terapi, dipersilakan menunggu di luar atau pulang saja lebih bagus. Karena tak tega membiarkan istri berobat sendiri, suami Karmini pun terus menunggui di luar. Yang penting istrinya segera sembuh. Cara pengobatan dukun Sumanto memang aneh. Sesuai dengan keluhannya, sumber penyakit itu ada dalam perut, tapi yang disasar kok malah yang dibawah perut. Tapi karena Sumanto memang kelihatan santu dan ahli manata kata, perrintah-perintahnya tidak mencurigakan. Pasien hanya disuruh seperti Rinso, mencuci sendiri. Bukan baju atau celana, tapi aset miliknya dengan air dalam baskom yang katanya sudah dijampi-jampi. Habis itu Karmini diminta hanya mengenakan kain putih-putih dan ditutup matanya. Lalu diminta tiduran telentang di ranjang. Sampai di sini Karmini pasrah saja. Yang menjadikan Karmini kaget, dukun Sumanto kok kemudian menindih dirinya dan berbuat seperti suami sendiri. Pasien mencoba protes, tapi Sumanto menjawab santai, bahwa ini bagian dari terapi pengobatannya. “Ini bukan maunya saya, tapi kehendak prewangan, saya hanya pelaksana belaka.” Kata Sumanto cari pembenaran. Karena ingin sembuh, akhirnya Karmini pasrah saja. Lain waktu hal itu berulang. Tapi karena sudah lebih dari 4 kali dicabuli tak kunjung sembuh, suamipun mempertanyakan. Karmini pun lalu buka kartu, apa yang telah terjadi sesungguhnya. Yakin bahwa Sumanto hanya dukun cabul, dia segera melapor ke Polsek Tuba Tengah dan dukun cabul itupun ditangkap. Menyusul penangkapan Sumanto, korban lain bermunculan, setidaknya ada dua orang lagi mengalami nasib serupa. Mereka juga sama, diminta mencuci sendiri shothware miliknya, lalu kemudian dipakai. Dalam pemeriksaan Sumanto mengakui, dia tak punya ilmu pengobatan alternatip. Tapi karena para korban percaya, ya lanjuuuut! Lalu ilmumu apa Sum, Ilmu Bumi apa Ilmu Aljabar dan Ukur? (JPNN/Gunarso TS)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT