ADVERTISEMENT

BMKG Waspadai Banjir Besar Terjadi di Jakarta

Jumat, 17 Januari 2014 17:19 WIB

Share
BMKG Waspadai Banjir Besar Terjadi di Jakarta

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengingatkan, kepada masyarakat di Jakarta dan sekitarnya agar tetap mewaspadai ancaman banjir yang lebih besar. Pasalnya puncak curah hujan belum datang  sehingga peluang  banjir yang lebih besar masih sangat mungkin terjadi. “Pada saat terjadinya banjir beberapa hari lalu curah hujan tertinggi di Jabodetabek hanya 140 mm/hari,” katanya usai keterangan pers tentang perkembangn cuaca terakhir, Jumat (17/1). Padahal pada peristiwa banjir tahun 2007 lalu intensitas hujan tertinggi yang terjadi di Pondok Betung mencapai 340 mm/hari. Melihat data ini tentu kemungkinan terjadinya intensitas hujan di atas 140 mm/hari masih sangat mungkin terjadi. Apalagi puncak curah hujan di Jabodetabek diprediksi baru akan terjadi sekitar akhir Januari hingga awal Februari 2014. Namun khusus untuk 3 hari ke depan Andi memprediksi curah hujan akan menurun hingga mencapai kondisi normal. Sedangkan perkembangan untuk beberapa minggu ke depan pihaknya akan terus memberikan informasi baik kepada masyarakat maupun instansi yang berkepentingan dengan informasi cuaca seperti otoritas pelayaran dan penerbangan. Menurut Andi,  prediksinya bahwa curah hujan tinggi dan masih adanya ancaman banjir di sekitar Jabodetabek didasarkan pada masih aktifnya angin baratan atau Monsun Asia. Hembusan angin tersebut  menyebabkan adanya pertemuan angin atau ITCZ (Intertropical Convergence Zone) yang memanjang dari Sumatera selatan,  Jawa, hingga Nusa Tenggara. Dari pantauan satelit ada bibit terjadinya badai di wilayah Indonesia bagian selatan. Karena itu BMKG memprediksi masih adanya peluang terjadinya hujan lebat di kawasan Sumataera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan Tengah, Jabodetabek, dan Nusa Tenggara Timur. Selain terjadinya hujan lebat pusat tekanan rendah juga bisa menyebabkan  terjadinya gelombang tinggi di atas 3 meter seperti di sekitar Laut Jawa, Selat Karimun, Perairan Selatan Jawa, Laut Arafura, dan Nusatenggara Timur. Dari informasi ini Andi mengharapkan pihak yang berkepentingan  bisa memanfaatkan sebaik-baiknya. (faisal/yo)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT