Ekspor Industri Makanan dan Minuman Masih Terbuka
Senin, 6 Januari 2014 15:15 WIB
Share
JAKARTA (Pos Kota) – Pertumbuhan ekspor industri makanan dan minuman dalam negeri masih terbuka, karena potensi ke pasar ekspor tradisional seperti ke Timur Tengah dan Amerika Serikat masih bagus. Hal tersebut dikatakan Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman, Senin. Menurutnya  beberapa produk semisal turunan CPO, turunan terigu, kopi, dan kokoa bisa menjadi andalan untuk membuka pasar-pasar tersebut. Pasar-pasar tradisional masih akan tetap jadi kontributor terbesar bagi nilai ekspor makanan minuman. “Ekspor ke Jepang, Amerika Serikat, hingga negara di Asia Tenggara diperkirakan bakal terus meningkat. Dengan begitu, pertumbuhan ekspor makanan minuman tahun ini berpotensi melebihi 10%. Sepanjang 2013, ekspor industri ini diperkirakan menembus 6 miliar dollar AS,” kata Adhi. Walau ekspor bisa naik, lanjutnya, tapi bayang-bayang defisit perdagangan industri ini bukan mustahil bisa berlanjut pada tahun ini. Sementara itu, Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemperin Faiz Ahmad mengatakan, defisit ini disebabkan masih tergantungnya industri makanan minuman pada bahan baku impor. "Mayoritas yang membuat impor menjadi besar adalah untuk bahan baku," katanya. Saat ini, industri makanan minuman masih kesulitan untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku dari pasokan lokal. Masalah yang terbesar adalah ketersediaan pasokan secara kontinyu untuk skala industri. (tri/sir)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -