ADVERTISEMENT

Bela Nur Mahmudi, Fahri Hamzah Mengecam Jokowi

Kamis, 28 November 2013 19:04 WIB

Share
Bela Nur Mahmudi, Fahri Hamzah Mengecam Jokowi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) - Perseteruan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail terkait rencana Pemda DKI untuk membebaskan lahan di Depok dalam upaya menangani banjir di Jakarta terus memanas. Politisi PKS yang merupakan partai pendukung Nur Mahmudi ikut mengecam Jokowi. Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah mengatakan masalah di Ibukota Jakarta tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Jokowi. Jokowi, menurutnya,  harus bisa membangun dirinya sebagai bagian dari satu kesatuan bersama komponen lainnya. Jokowi tidak bisa menyalahkan pimpinan daerah lainnya maupun presiden untuk membenahi dan menangani permasalahan Jakarta yang komplek. "Kalau mau menyelesaikan Jakarta itu harus bersama-sama. Jokowi tidak bisa melangkah sendirian dan menuding pihak lain yang bersalah. Kemarin menyalahkan presiden, DPRD DKI Jakarta dan sekarang menyalahkan walikota Depok. Dia harus sadar dia membutuhkan pihak lain untuk membenahi Jakarta," ujar Fahri ketika dihubungi wartawan, Kamis (28/11). Kata-kata yang menjadi andalan Jokowi tidak akan menyelesaikan masalah. Jokowi harus bisa mengedepankan leadership dan managemen kepemimpinan. Jokowi tidak perlu menyalahkan orang lain dan justru seharusnya mengedepankan komunikasi politik yang baik kepada pihak-pihak yang dukungannya sangat diperlukan bagi pembenahan Jakarta. "Ungkapan kata-kata gak menyelesaikan masalah, leadership dan managemen yang harus dikedepannkan. Kalau komunikasinya baik gak ada masalah, Jadi pada pasang kuda-kuda . Jokowi dan Ahok harus introkpeksi bisa merangkul orang lain, " katanya Menurut Fahri Hamzah, Jokowi memerlukan presiden untuk APBN. Memerlukan mentri keuangan. "Tapi kalau dua bertengkar dia gak akan dikasih APBN. Yang begitu dia (Jokowi-Ahok) belum paham. Dia jadi gali kubur sendiri. Tiap hari menciptiakan masalah dia lupa memerlukan banyak orang untuk menyelesaikan masalah. Di sinilah seni berpolitik. Apalagi memimpin orang indonesia gak bisa diserang terbuka," kata Fahri. (prihandoko/d)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT