ADVERTISEMENT

Sudan Bosan Dengan Produk China, Peluang Untuk Indonesia

Rabu, 23 Oktober 2013 07:06 WIB

Share
Sudan Bosan Dengan Produk China, Peluang Untuk Indonesia

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SUDAN diharapkan menjadi pintu masuk bagi produk-produk Indonesia ke negara-negara di Timur Tengah dan Afrika. Apalagi saat ini tengah dilanda kebosanan dengan produk-produk China. “Produk China gencar promosinya, tapi ternyata baru sebulan dipakai sudah hancur,” kata Dubes RI untuk Sudan, Sujatmiko, saat bertemu Menko Kesra, kemarin. Kunjungan titu terkait rencana pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk penduduk Sudan yang dilanda banjir besar, dua bulan lalu. PELUANG EMAS Selama ini, kata Sujatmiko, banyak produk Indonesia yang masuk ke Sudan dan diminati penduduk negara tersebut. Seperti, kertas, dan kertas untuk bahan pembuatan uang, produk furnitur, sparepart, tekstil, dan aneka kerajinan lainnya. “Sudah saatnya kita perbanyak kapasitas ekspor ke Sudan. Ini peluang emas.” Ia mengaku dalam setahun bisa mendatangkan rombongan pengusaha asal Sudan ke berbagai even pameran di Indonesia, tiga sampai lima kali. Setiap rombongan, rata-rata ada 15 pengusaha Sudan yang sangat potensial. “Mereka borong produk kita dan membawa pulang ke negaranya.” SOLIDARITAS Indonesia selayaknya menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Sudan pasca bencana banjir. Tak hanya bentuk solidaritas internasional tetapi juga meningkatkan citra bangsa di mata pemerintah Sudan. “Kita usulkan membangun gedung sekolah dasar dan memberi nama Sekolah Indonesia,” jelas Sujatmiko. Sementara itu Deputi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial Menko Kesra, Willem Rampangilei, memastikan Indonesia akan menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk penduduk Sudan. “Waktu tsunami, Sudan memberikan bantuan ke kita. Saatnya sekarang kita melakukan hal yang sama.” (inung/ak) Teks :Dubes Indonesia untuk Sudan, Drs Sujatmiko. (inung)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT