ADVERTISEMENT

Indonesia Paling Rawan Bencana

Kamis, 3 Oktober 2013 20:49 WIB

Share
Indonesia Paling Rawan Bencana

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) -  Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap berbagai kejadian bencana di dunia. Mulai dari bencana gunung berapi, gempa bumi, banjir hingga tsunami. Karena itu, masyarakat perlu dikondisikan agar setiap saat siap menghadapi bencana   melalui berbagai cara. Termasuk diantaranya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. "Masyarakat harus dikondisikan untuk lebih siap, tahan dan kuat terhadap berbagai kejadian bencana," jelas Sekretaris Menko Kesra, Sugihartatmo, saat membuka workshop Reducing Vulnerability to Disasters and Climate Change Impacts in Asia for The Fisheries and Aquaculture Sectors, hari ini. Menurutnya, perubahan iklim belakangan ini telah memberikan dampak cukup serius bagi masyarakat Indonesia. Seperti banjir dimana-mana, suhu udara yang meningkat, kebakaran hutan, meningkatkan permukaan air laut dan sebagainya. Perubahan iklim dengan dampak bencana tersebut lanjut Sugihartatmo menjadi tantangan yang cukup serius dalam pembangunan di bidang kesejahteraan rakyat. "Bencana telah membuat masyarakat yang perekonomian dan mata pencahariannya bergantung pada faktor iklim atau cuaca seperti petani, nelayan dan masyarakat pesisir menjadi semakin rentan. Kehidupan mereka akan semakin sulit," lanjutnya. Dikatakan, kejadian bencana dapat berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan ASEAN maupun  Asia Pasifik. Karena itu sejumlah negara di kawasan Asia dan Asia Pasific terus memperkuat kerjasama dalam pengurangan risiko bencana dan peningkatan ketangguhan menghadapi bencana. Kepala Perwakilan FAO Indonesia, Dr Mustafa Imir, mengatakan, workshop regional ini untuk menetapkan dasar mutakhir atau teknologi terbaru berkaitan dengan integrasi perubahan iklim, manajemen risiko bencana dan perikanan dan budidaya di negara-negara ASEAN. "Selain itu kami juga akan mengkoordinasikan kegiatan, memperkuat kemitraan dan mengidentifikasi kesenjangan dan daerah prioritas bagi dukungan penyelenggara dan mitra kerja lainnya," katanya. Workshop yang diprakarsai Kemenko Kesra bekerjasama dengan BPPT, BNPB, Kementerian Kelautan dan Perikanan, FAO dan AHA Centre tersebut bertujuan, menciptakan wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang manajemen risiko bencana, perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap perikanan global di kawasan Asia khususnya di ASEAN. (Inung/d)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT