ADVERTISEMENT

Mengembangkan Kopi ala Indonesia

Jumat, 13 September 2013 21:45 WIB

Share
Mengembangkan Kopi ala Indonesia

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR (Pos Kota) - Indonesia sebagai negara tropis juga mempunyai potensi untuk pengembangan produk industri pengolahan specialty coffee dengan cita rasa khas. Specialty coffee merupakan jenis kopi yang memiliki cita rasa dan aroma terbaik dan khas yang dipengaruhi oleh lingkungan tumbuhnya dan letak geografis. Namun produktivitas dan luas lahan tanaman kopi specialty  masih dapat ditingkatkan, mengingat Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang cocok untuk jenis tanaman kopi tersebut. Hal itu terungkap dalam dialog publik dengan tema Potensi Pengembangan Kopi Indonesia: Peluang, Permasalahan dan Tantangannya  yang diselenggarakan  Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Diungkapkan,  Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kopi robusta di dunia. Daerah penghasil utama adalah Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Pangsa pasar kopi Indonesia terutama kopi spesialty masih terbuka luas, terutama bergesernya konsumen kopi biasa ke kopi spesialty di Amerika Serikat. "Tidak kalah pentingnya kalau kita mendorong terciptanya merek-merek lokal yang mampu bersaing di level internasional karena kopi saat ini sudah menjadi tren dan bagian dari gaya hidup" ujar Anggawira, Ketua Forum Dialog HIPMI. Erik Hidayat, Ketua Bidang Perindustrian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HIPMI. Ia menambahkan, terkait bahan baku, di sektor hulu, luas lahan tanaman kopi di Indonesia saat ini baru mencapai 1,3 juta Ha dengan produksi pada tahun 2012 produksi kopi mencapai sekitar 748 ribu ton. Sedangkan produktivitas tanaman kopi di Indonesia baru mencapai 700 kg biji kopi/Ha/tahun untuk Robusta dan 800 Kg biji kopi/Ha/Tahun untuk Arabika. Sementara negara tetangga seperti Vietnam telah mencapai 1.542 kg/Ha/tahun. Diskusi ini dilakukan bersama stakeholder yang lain diantaranya  Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), Organization for Industrial and Cultural Advancement (OISCA), dan juga pihak pemerintah dengan harapan dapat mendorong peningkatan produksi kopi nasional dengan melakukan kerjasama baik dari hulu hingga hilir. Pada diskusi publik ini turut hadir Direktur Perencanaan dan Pengembangan IPB, Dr. D. Iwan Riswandi. Kehadirannya merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap upaya pengarusutamaan pertanian yang sedang diusung dalam Rencana Strategis (Renstra) IPB sebagai gerakan nasional yang perlu didukung oleh berbagai pihak termasuk di tingkat pengambil kebijakan, pelaku ekonomi, dan masyarakat luas. Secara garis besar dilakukan dua program yakni intensifikasi dan ekstensifikasi. Kegiatan intensifikasi dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain pemberian pupuk ramah lingkungan dengan harga terjangkau bagi para petani,  penggantian tanaman tua dengan bibit unggul yang diberikan secara gratis kepada para petani, dan penyuluhan kepada petani untuk melakukan budidaya kopi dengan benar. Sementara program ekstensifikasi dapat dilakukan dengan cara pembukaan lahan baru untuk kopi arabika pada lahan-lahan yang sesuai.  (yopi/d)  

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT