ADVERTISEMENT

40 Pelajar Bawa Motor Kena Razia

Kamis, 12 September 2013 18:37 WIB

Share
40 Pelajar Bawa Motor Kena Razia

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JATINEGARA (Pos Kota) - Razia  pengendara sepeda motor khususnya para pelajar yang tidak memiliki kelengkapan surat kembali digelar  Satuan Wilayah Lalulintas, Jakarta Timur. Sebanyak 40 pelajar mulai dari tingkat SLTP dan SLTA berhasil dijaring petugas di beberapa lokasi berbeda di wilayah Jakarta Timur. Operasi yang digelar oleh pihak itu dilakukan pada pagi hari siang dan sore saat para pelajar hendak berangkat dan pulang sekolah. "Operasi ini  rutin kami lakukan dengan harapan kedepan anak-anak dibawah umur tidak menggunakan kendaraan sendiri. Selain itu juga untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan yang melibatkan anak dibawah umur,"kata Kasat Lantas, Jakarta Timur AKBP Supoyo, Kamis (12/9) siang. Diungkapkan oleh Supoyo, operasi ini merupakan agenda rutin yang dilakukan pihak Satwilalulintas, Jakarta Timur, bukan terkait dengan kecelakaan di tol Jagorawi, yang melibatkan anak bungsu Ahmad Dhani. Ini sengaja digelar dalam upaya menekan angka kecelakaan khususnya anak dibawah umur. Selain razia dilakukan sekala besar, pihaknya juga melakukan operasi di pos penjagaan. Bahkan untuk memberi wawasan bahaya kecelakaan lalulintas, pihaknya juga sering melakukan kunjungan-kunjungan ke sekolah-sekolah untuk sosialisasi langsung kepada para pelajar. Bukan hanya itu, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak kepala sekolah untuk tidak henti-hentinya memberikan bahaya berkendara khususnya para pelajar yang belum cukup umur. "Penekanan angka kecelakaan terhadap para pelajar berbagai upaya terus kami lakukan dengan harapan tidak akan ada lagi peristiwa kecelakaan terulang lagi,"imbuh Supoyo. Sementara itu Andi, 17 salah seorang pelajar, yang terjaring razia, mengakui dirinya salah belum memiliki SIM tapi membawa sepeda motor untuk sekolah. Ini dilakukan tujuannya untuk meringankan biaya sekolah, disamping ngirit kalau bawa kendaraan sendiri bisa cepat sampai di sekolahan. "Saya tahu salah, tapi ini saya lakukan untuk mengirit ongkos. Lumayankan sehari paling-paling beli bensin selitar Rp 6.500 bisa buat kemana-mana,"ujar pelajar yang mengaku membawa sepeda motor itu sejak kelas 2 SLTA. Diakui oleh Andi, memang dirinya pingin memiliki SIM, tapi hingga saat ini belum sempet bikin. (Wandi/d) Hasbunallah wanikmal wakil. Nikmal maulana waanikman nashir

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT