ADVERTISEMENT

Industri Olahan Sawit Jadi Komoditas Unggulan

Jumat, 6 September 2013 11:47 WIB

Share
Industri Olahan Sawit Jadi Komoditas Unggulan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) -  Industri olahan kelapa sawit akan dikembangkan sebagai komoditas unggulan di Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lunang Silaut yang berada di kawasan transmigrasi Kab. Pesisir Selatan  Sumatera Barat. Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Kemenakertrans  Roosary Tyas Wardani menjelaskan, pengembangan komoditas unggulan kelapa sawit dilakukan  dengan skala agribisnis dan agroindustri dari sektor hulu hingga sektor hilir. Diharapkan industri ini nantinya bisa berkembang menjadi salah satu daerah penghasil olahan kelapa sawit terbesar di Pulau Sumatera. “Pemerintah merevitalisasi kawasan permukiman transmigrasi agar   terus berkembang menjadi kawasan industri kelapa sawit. Dengan strategi ini kawasan transmigrasi diharapkan berkembang menjadi kota bernuansa industry pertanian,” kata  Roosary Tyas Wardani di Jakarta, usai mengunjungi KTM Lunang Silaut. KTM Lunang Silaut merupakan eks permukiman transmigrasi tanaman pangan lahan basah (lahan gambut) yang dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan baru, dengan luas kawasan  ± 56.984 Ha yang mencakup 11 eks  permukiman transmigrasi dan 12 kampung (Desa). Roosary mengatakan,  awalnya masyarakat transmigran dan masyarakat desa sekitar berhasil melakukan penanaman kelapa sawit secara swadaya di lahan bergambut tebal, Luas pengembangan kelapa sawit mencapai ± 46.576 Ha atau 81,73% dari luas kawasan KTM Lunang Silaut, selebihnya adalah untuk pengembangan tanaman pangan. "Kemenakertrans telah mendukung sepenuhnya pengembangan pangan di kawasan KTM Lunang Silaut, melalui fasilitasi pembangunan industri pengolahan jagung sebagai bagian usaha sektor hilir dan pengembangan industri pupuk organik granul untuk mendukung usaha sektor hulu," jelas  Roosary. Dikatakannya,   sektor perkebunan kelapa sawit  berkembang pesat dikawasan  Kecamatan Pancung Soal, Basa Ampek Balai dan Lunang Silaut. Pengembangan perkebunan ini melibatkan beberapa investor nasional dengan pola perkebunan inti dan plasma. Sebuah industri pengolahan minyak sawit CPO saat ini sudah berdiri di Kec. Pancung Soal, dengan kapasitas produksi 4.000 ton per hari. (tri/sir)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT