ADVERTISEMENT

Mendikbud: Tingkat Kesejahteraan Guru di Jakarta Paling Baik

Sabtu, 31 Agustus 2013 13:45 WIB

Share
Mendikbud: Tingkat Kesejahteraan Guru di Jakarta Paling Baik

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota)- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh mengatakan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam bidang pendidikan sudah cukup tinggi. Dan ini bisa menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk menerapkan kebijakan serupa. "Kita tahu, penghasilan dan tingkat kesejahteraan guru di Jakarta paling baik dibanding wilayah lain," kata Nuh saat memberikan pengarahan pada Raker Implementasi Kurikulum 2013 yang berlangsung di SMA Moh Husni Thamrin, Sabtu (31/8/2013). Tak hanya dari segi kesejahteraan guru, untuk pembiayaan pendidikan pun DKI Jakarta memiliki pola-pola yang sangat bagus. Melalui program Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang mendampingi program BOS, setiap sekolah di Jakarta memiliki sumber anggaran yang cukup besar untuk mengoperasionalkan sekolah sehari-harinya. Pun dengan kartu Jakarta Pintar (KJP), setiap siswa mendapat jaminan untuk bisa mengakses pendidikan tanpa harus dibayangi dengan berbagai pungutan yang mencekik. Menurut Nuh, sesungguhnya pemerintah menginginkan agar kepedulian setiap daerah terhadap pendidikan sama baiknya dengan DKI Jakarta. Sehingga upaya-upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan menjadi lebih mudah dilakukan. Sementara itu Askesmas DKI Jakarta Mara Oloan Siregar mengatakan Pemprov DKI Jakarta saat ini sudah mengalokasikan anggaran 28 persen dari APBD atau sekitar Rp 13 triliun untuk pembangunan pendidikan. Di antaranya untuk BOP, KJP, tunjangan kinerja guru dan rehabilitasi gedung sekolah-sekolah yang tidak memenuhi standar. "Dengan penghasilan yang memadai maka kami tidak ingin ada guru yang nyambi ngojek. Guru di DKI harus fokus pada pekerjaannya sebagai pengajar dan pendidik," kata Oloan. Dengan adanya BOP dan KJP, Pemprov DKI Jakarta berupaya meminimalisir kasus-kasus pungutan di luar kewajaran. "Kita berupaya mencegah pungutan yang meresahkan masyarakat," pungkas Oloan. Terkait kegiatan Raker Implementasi Kurikulum 2013, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan raker ini diikuti 402 peserta terdiri atas jajaran dinas pendidikan, biro dikmental, pengawas SD, SMP, SMA/SMK, para kepala sekolah, pengurus KKG dan MGMP serta mitra dinas pendidikan seperti PGRI, UNJ, Unindra, Uhamka, PT Telkom, Bank DKI dan sebagainya. (inung/yo)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT