ADVERTISEMENT

Membangun Kebersamaan

Selasa, 27 Agustus 2013 10:36 WIB

Share
Membangun Kebersamaan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MENINGKATKAN kesejahteraan rakyat secara menyeluruh harus dimulai dengan membenahi sektor pertanian. Tanpa sentuhan khusus kepada sektor ini, derita rakyat miskin kian menjadi. Harkat dan martabat mereka sulit terangkat secara permanen, jika sektor pertanian tidak digarap secara serius. Fakta selama ini menyebutkan kepemilikan lahan oleh petani dari tahun ke tahun kian menyempit yang berimplikasi menurunnya pendapatan petani. Sensus pertanian mendukung data tersebut. Tahun 1983 penguasaan lahan oleh petani rata-rata 0,99 hektar, tahun 2003 menjadi 0,7 hektar. Sekarang angkanya lebih lagin terutama di daerah Pulau Jawa. Bukan itu saja, konversi lahan pertanian ke non pertanian setiap tahun 128 hektar. Kondisi ini makin diperparah dengan lambannya pembangunan infrastruktur pertanian seperti irigasi teknis. Ini berakibat menurunnya produksi pertanian, terutana di musim kemarau. Sementara di musim hujan, beberapa lahan pertanian padi kebanjiran. Sektor pertanian juga menghadapi kendala yakni rendahnya kualitas sumber daya manusia. Beberapa kondisi riil tadi berdampak langsung kepada rendahnya produktivitas pertanian yang berakibat kian rendahanya tingkat kesejahteraan petani. Ada problem lain juga yang acap dihadapi petani, di saat panen raya, harga jatuh. Sebaliknya ketika harga melambung, petani tidak memiliki stok, akibatnya yang menikmati keuntungan importir. Sebut saja ketika impor beras, kedelai, sayur mayur, buah, bahkan garam.  Sering terjadinya kelangkaan bahan pangan, bukan karena kegagalan petani, tetapi lebih disebabkan kurangnya dukungan politik pemerintah membangun sektor pertanian. Selama tingkat produktivitas pertanian tetap rendah, bahkan paling rendah dibanding sektor lain seperti saat ini, maka kesenjangan pendapatan akan semakin melebar. Artinya pendapatan penduduk miskin relatif tetap, sementara kelompok kaya terus memingkat. Kalau terjadi peningkatan pendapatan, persentase bagi penduduk miskin sangat kecil, sedangkan kelompok orang berkali lipat. Jika pendapatan  penduduk miskin, sebut saja naik 2 persen, orang kaya naik 10 persen. Tercatat penduduk kelompok miskin 29 juta jiwa, rentan miskin 70 juta jiwa, kelas menengah 100 juta jiwa, kelompok kaya 50 juta jiwa. Jika pendapatan terus pincang, ada kemungkinan kelompok rentan bergeser menjadi miskin. Padahal membangun kesejateran bukan secara parsial, tetapi bersama - sama. Maksudnya semua kelompok terkatrol meningkat pendapatannya. Pemisahan kelompok masyarakat (miskin, rentan miskin, menengah dan kaya)hanya untuk mencarikan solusi tepat agar naik kelas, bukan membedaan perlakuan. Prioritas tetap kepada kelompok miskib dan rentan miskin. Karena itu, pembangunan harus diarahkan dengan memobilisasi tenaga kerja sektor pertanian ke non pertanian melalui pembangunan agroindustrialisasi di pedesaan. Memperbanyak sektor agribisnis melalui pemberian fasilitas, dan infrastruktur yang mencukupi. Mengubah desa menjadi kota ladang, sekaligus dapat menahan arus urbanisasi. (*)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT