Warga Keluhkan Aksi Pungli di Pasar Induk Kramat Jati, Sekali Datang Bisa Rp150 Ribu

Selasa 29 Apr 2025, 15:55 WIB
Aksi pungli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. (Sumber: (Dok. Warga))

Aksi pungli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. (Sumber: (Dok. Warga))

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Asosiasi Driver Ekspedisi Mandiri mengeluhkan pungutan liar (pungli) di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Tarif pungli bisa sampai Rp150 ribu.

Para pengunjung dan para pengguna di pasar Induk Kramat Jati ditarik tarif parkir oleh oknum, padahal sudah ada parkir resmi.

Ketua Asosiasi Driver Ekspedisi Mandiri yang juga pedagang pasar, Arif Rahman mengatakan, pungli di kawasan Pasar Induk Kramat Jati disebut sangat meresahkan khususnya bagi para driver komiditi.

"Pungli yang dialami driver komoditi yang dilakukan oknum di pasar Induk Kramat Jati," kata Arif di Balai Kota yang hendak mengadukan masalah ini ke Gubernur Jakarta Pramono Anung, Selasa, 29 April 2025.

Baca Juga: Antisipasi Kejahatan, Puluhan Pelaku Pungli di Serang Diamankan Polisi

Arif menjelaskan, para driver komoditi dimintakan uang parkir oleh oknum dengan jumlah beragam, tergantung tipe kendaraan. Kendaraan besar diminta lebih besar.

Adapun, tarif parkir yang diminta bisa mencapai Rp25-70 ribu. Bahkan kendaraan masih dimintakan tarif parkir jika kendaraan tersebut bergeser untuk menurunkan barang.

"Kalau geser kendaraannya, diminta lagi, itu dari kendaraan masuk sampai keluar bisa sampai Rp150 ribu," katanya.

Kondisi ini sudah dirasakan Arif dan driver komoditi lain sejak lama. Bahkan ia mengaku telah mengadukan pada 2022 ke Balai Kota saat Anies Baswedan masih Gubernur Jakarta. Sayangnya, laporan sampai tidak diindahkan.

Baca Juga: Polisi Sumedang Diperiksa Propam usai Diduga Pungli saat Razia, Kini Dipatsus

"Makanya saya mau mengadukan masalah ini ke Gubernur Pramono, karena setau ini salah satu janji Pak Gubernur mau berantas pungli," katanya.

Arif berharap Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menaruh perhatian penuh terhadap aksi pungli yang masih terjadi di kawasn Pasar Induk Kramat Jati.

Pasalnya, ia menilai hal ini sangat merugikan dirinya dan juga pengunjung pasar yang disebut juga dikenakan tarif pungli.

"Saya berharap sekali masalah pungli di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, bisa segera diselesaikan. Karena kondisi pasar juga sangat memprihatinkan," kata Arif.

Pemprov DKI Jakarta belum memberikan keterangan terkait masalah ini. Poskota sudah melayangkan pertanyaan konfirmasi terkait masalah pungli ini, tapi hingga berita ini tayang, Staf Gubernur DKI belum menanggapi.

Berita Terkait

News Update