Kuasa Hukum Paula Verhoeven Buka Suara soal Isu 'Consent' dalam Kasus Rekaman Suara, Ini Penjelasannya

Selasa 29 Apr 2025, 08:54 WIB
Ini kebocoran rekaman suara Paula Verhoeven dan Baim Wong di media sosial, serta pernyataan kuasa hukum Paula terkait isu "consent" (persetujuan) dalam pengambilan rekaman. (Sumber: YouTube/Curhat Bang Denny Sumargo)

Ini kebocoran rekaman suara Paula Verhoeven dan Baim Wong di media sosial, serta pernyataan kuasa hukum Paula terkait isu "consent" (persetujuan) dalam pengambilan rekaman. (Sumber: YouTube/Curhat Bang Denny Sumargo)

Aspek ini membuka diskusi lebih luas mengenai kekerasan digital dalam hubungan personal, sebuah topik yang belakangan menjadi perhatian dalam advokasi hak-hak perempuan dan perlindungan korban kekerasan berbasis siber.

Dampak Kebocoran Rekaman terhadap Hak Pribadi

Dalam perkara ini, kebocoran rekaman tidak hanya menyentuh sisi etika, melainkan juga berimplikasi pada pelanggaran hak konstitusional seseorang atas perlindungan privasi.

Setiap individu, menurut hukum yang berlaku di Indonesia, berhak atas:

  • Perlindungan terhadap data pribadi.
  • Kerahasiaan komunikasi.
  • Kebebasan dari penyebaran informasi pribadi tanpa izin.

Bocornya rekaman suara antara Paula dan Baim tanpa consent memperlihatkan betapa rentannya hak tersebut jika tidak diikuti dengan kesadaran hukum dan etika penggunaan data.

Aspek Hukum yang Terlibat

Dalam kasus ini, beberapa dasar hukum yang bisa menjadi rujukan antara lain:

  • UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP), yang mengatur prinsip persetujuan dalam pengelolaan data pribadi.
  • UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), beserta perubahannya, yang melindungi hak atas komunikasi pribadi dan mengatur ancaman pidana bagi pelanggaran tersebut.
  • KUHP Pasal 310 dan 311 mengenai pencemaran nama baik melalui media elektronik.

Pelanggaran terhadap ketentuan ini bisa berujung pada tuntutan hukum, baik perdata maupun pidana, bergantung pada kerugian yang ditimbulkan dan bukti yang tersedia.

Baca Juga: Apa Hubungan Ibu Tarwiyah dan Aura Cinta? Ternyata Terungkap di Tengah Aksi Protes ke Dedi Mulyadi

Edukasi Publik tentang Consent dan Privasi

Kasus Paula Verhoeven dan Baim Wong ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang pentingnya persetujuan dalam konteks privasi.

Kesadaran bahwa setiap data pribadi harus dikelola dengan prinsip suka rela, transparansi, dan keamanan menjadi sangat vital di era digital.

Bukan hanya figur publik, tetapi semua individu berhak dan wajib memahami hak-hak privasinya untuk menghindari eksploitasi, penyalahgunaan, maupun bentuk kekerasan digital lainnya.

Perselisihan hukum yang melibatkan bocornya rekaman suara antara Paula Verhoeven dan Baim Wong bukan sekadar urusan pribadi, melainkan refleksi dari pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam era digital.

Setiap pihak, baik dalam hubungan personal maupun profesional, harus menjunjung tinggi prinsip persetujuan (consent) dalam setiap interaksi yang melibatkan data pribadi.

Berita Terkait

News Update