Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah tertinggi, dimana 37 desa/kelurahan mencatat kejadian perkelahian antar pelajar. Data ini menunjukkan kesenjangan wilayah yang cukup signifikan dalam hal intensitas konflik antar pelajar.
Di samping Jawa Barat, Maluku dan Sumatera Utara masing-masing mencatat 15 desa/kelurahan dengan insiden tawuran, sedangkan Nusa Tenggara Timur mengikuti dengan 14 lokasi.
Jakarta juga menunjukkan angka yang tak kalah mengkhawatirkan dengan 13 desa/kelurahan sebagai titik konflik. Maluku Utara dan Jawa Timur masing-masing melaporkan 11 desa/kelurahan, sedangkan Jawa Tengah berada di urutan kedelapan dengan 10 desa/kelurahan.