POSKOTA.CO.ID - Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei bukan sekadar simbol solidaritas pekerja global.
Tanggal ini memiliki akar sejarah yang dalam, bermula dari tragedi berdarah yang terjadi pada 4 Mei 1886 di Chicago, Amerika Serikat, yang dikenal sebagai Peristiwa Haymarket.
Sehingga, ada beberapa fakta kelam di balik peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei yang perlu diketahui.
Latar Belakang: Pencarian Hak Buruh
Dikutip poskota.co.id dari welt.de pada Selasa, 29 April 2025, pada akhir abad ke-19, para pekerja di Amerika Serikat menghadapi kondisi kerja yang keras: jam kerja panjang, upah rendah, dan lingkungan kerja yang berbahaya.
Sebagai respons, serikat buruh dan aktivis sosial mengorganisir protes untuk menuntut perubahan, termasuk pengurangan jam kerja menjadi delapan jam sehari.
Baca Juga: Buruh Kena PHK Bisa Dapat Bantuan BLT Prakerja Gelombang 72 , Daftar Cuma Modal KTP
Pada 1 Mei 1886, sekitar 400.000 pekerja di seluruh AS melakukan mogok sebagai bagian dari kampanye nasional untuk menuntut hak-hak tersebut.
Tragedi di Haymarket Square
Pada 4 Mei 1886, sebuah rapat umum digelar di Haymarket Square, Chicago, untuk memprotes kekerasan polisi terhadap para pekerja.
Acara yang awalnya damai berubah menjadi kekerasan ketika seseorang melemparkan bom ke arah polisi yang sedang membubarkan massa. Ledakan tersebut menewaskan tujuh polisi dan beberapa warga sipil lainnya.
Proses Hukum dan Eksekusi
Meskipun tidak ada bukti langsung yang menghubungkan mereka dengan ledakan tersebut, delapan aktivis buruh yang dikenal sebagai "Chicago Eight" diadili dan dijatuhi hukuman mati.