Karya-karya seperti "Kerikil Tajam" dan "Yang Terampas dan yang Putus" menggambarkan semangat perjuangan dan nasionalisme yang kuat.
Selain itu, bersama dua rekannya, Asrul Sani dan Rivai Apin, Chairil juga menerbitkan antologi puisi berjudul "Tiga Menguak Takdir", yang mempertegas kiprah mereka dalam dunia sastra modern Indonesia.
Karya Chairil Anwar dikenal mencerminkan realisme yang kuat, menggambarkan situasi sosial dan keresahan zaman antara 1942 hingga 1955. Hingga kini, puisinya masih dianggap relevan dan menjadi inspirasi bagi generasi penyair muda Tanah Air.