Kopi Pagi: Pilih Pujian Atau Kritikan

Senin 28 Apr 2025, 08:01 WIB
Kopi Pagi: Pilih Pujian Atau Kritikan (Sumber: Poskota)

Kopi Pagi: Pilih Pujian Atau Kritikan (Sumber: Poskota)

Kepercayaan publik inilah yang perlu terus dijaga dan dipelihara dengan senantiasa tiada henti mengukir prestasi. Jalan masih panjang, tujuan akhir masih di ujung jalan yang penuh liku, terjal dan beragam tantangan.

Masih perlu energi lebih besar dan kuat lagi untuk bisa mencapai garis finish, karena tadi, beragam tantangan yang kian menghadang, bukan saja dari dalam negeri, juga situasi global yang terjadi belakangan ini. Tak hanya soal ekonomi, lingkungan, juga geopolitik yang dikatakan tidak baik-baik saja.

Tingkat kepuasan dan kepercayaan publik menjadi tambahan energi untuk melangkah lebih lagi, bukan menjadikan lupa diri, lebih – lebih tinggi hati dalam menyikapi prestasi.

Karenanya orang bijak mengingatkan agar jangan terlena karena pujian, jangan pula berpuas diri karena sanjungan. Boleh jadi pujian dan sanjungan sebatas untuk menyenangkan hati sahabatnya, rekannya atau mitra kerja.

Bisa juga pujian dan sanjungan diberikan kepada pemimpinnya agar hatinya senang. Satu di antaranya melalui laporan yang direkayasa, yakni memberikan laporan yang menyenangkan bahwa semua program berjalan baik, padahal fakta di lapangan tidaklah demikian.

Melaporkan bahwa kebijakan yang digulirkan pimpinan sangat diapresiasi masyarakat, padahal di sana – sini masih banyak kritikan dan keluhan.

Melaporkan yang baiknya saja, sementara yang buruknya ditutupi. Inilah yang sering disebut dengan istilah Asal bapak Senang (ABS).

Sistem pelaporan demikian bagaikan etalase. Indah dan menarik di permukaan, tetapi tidak di dalamnya.

Kita tahu, apa pun bentuknya rekayasa tak sesuai fakta dan realita, jelas melanggar etika dan norma. Yang demikian tidaklah sehat, bahkan membahayakan karena dapat merapuhkan pondasi kepemimpinan akibat merosotnya kepercayaan masyarakat, begitu yang buruk mulai tersingkap.

Itulah sebabnya agar kita tidak langsung terheran-heran dengan laporang yang menyenangkan, pujian yang berlebihan. Dalam filosofi Jawa disebutkan “Aja gumunan- jangan terheran-heran,  aja aleman” -  jangan pula kolokan dalam menyikapi situasi.

Sementara kritikan yang datang acap diabaikan. Padahal kritikan itu penguat jiwa, memotivasi diri untuk meningkatkan prestasi lebih baik lagi.

Dengan kritikan dapat melengkapi kekurangan, dengan kritikan pula dapat memperbaiki kekeliruan, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.

Berita Terkait

Kopi Pagi: Mudik Membangun Negeri

Kamis 27 Mar 2025, 07:59 WIB
undefined

Kopi Pagi: Safari 'Politik' Lebaran

Senin 07 Apr 2025, 08:01 WIB
undefined

Kopi Pagi: Dengarkan Suara Rakyat

Senin 14 Apr 2025, 07:04 WIB
undefined

Kopi Pagi: Wanita Mulia, Negara Jaya

Senin 21 Apr 2025, 08:02 WIB
undefined

News Update