POSKOTA.CO.ID — AC Milan meraih kemenangan 2-0 saat bertandang ke markas Venezia di Stadion Pier Luigi Penzo dalam lanjutan pekan ke-34 Liga Italia 2024/2025. Gol Christian Pulisic dan Santiago Gimenez memastikan tiga poin pulang ke Milan, Minggu, 27 April 2025.
Laga ini tak hanya seru di lapangan, tapi juga diwarnai momen menarik antara Jay Idzes dan Tijjani Reijnders. Pada menit ke-54, keduanya terlibat dalam sebuah interaksi unik di tengah perdebatan penalti.
Ketika pemain Milan menuntut penalti karena dugaan handball Fali Cande, Jay Idzes sebagai kapten Venezia berusaha berbicara kepada wasit. Di tengah situasi itu, Tijjani Reijnders terlihat menjewer telinga Jay Idzes.
Reaksi Jay Idzes pun mencuri perhatian karena dia membalasnya dengan senyuman. Tak lama kemudian, Reijnders langsung merangkul Idzes, memperlihatkan suasana sportif di tengah panasnya pertandingan.
Wasit pada akhirnya memutuskan untuk tidak memberikan penalti kepada Milan dan melanjutkan permainan. Momen ini menunjukkan kedewasaan kedua pemain yang sama-sama punya ikatan darah Indonesia.
Tak hanya menciptakan momen hangat, Tijjani Reijnders juga tampil gemilang di laga tersebut. Di masa injury time, umpan jauhnya dari tengah lapangan membuka jalan bagi Santiago Gimenez untuk mencetak gol kedua Milan.
Kontribusi tersebut mempertegas peran vital Reijnders dalam skuad AC Milan musim ini. Sang gelandang Belanda keturunan Indonesia itu telah mencatatkan 10 gol dan 4 assist di Serie A 2024/2025.
Dalam daftar pencetak gol terbanyak Milan di Liga Italia, Reijnders kini sejajar dengan Christian Pulisic. Sementara untuk urusan assist, ia hanya kalah dari Pulisic, Rafael Leao, dan Youssouf Fofana.
Baca Juga: Bukan Persib, Media Malaysia Ungkap Klub Tujuan Saddil Ramdani di Liga 1 Musim Depan
Kemenangan atas Venezia menjaga asa Milan untuk terus bersaing di papan atas klasemen. Sementara itu, performa solid Reijnders kembali menjadi kunci penting dalam permainan tim asuhan Stefano Pioli.
Bagi Jay Idzes, meski Venezia tumbang di kandang sendiri, momen sportivitasnya dengan Reijnders tetap memberikan warna positif. Sikap profesional dan rasa hormat tetap terjaga di antara persaingan ketat di atas lapangan.
Pertandingan ini menjadi bukti bahwa persaingan keras di Serie A tetap bisa diwarnai oleh momen-momen persahabatan dan respek antar pemain. Fans sepak bola pun dibuat tersenyum oleh kehangatan yang terpancar dari interaksi keduanya.