POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali mendapat banyak sorotan warganet dan menjadi viral.
Mulai dari kebijakan penghapusan perpisahan dan wisudah sekolah hingga debat dengan remaja, dia juga akan bikin kebijakan baru remaja atau siswa nakal di Jawa Barat akan diberi pendidikan karakter.
Melalui unggahan Instagram pribadinya, Dedi Mulyadi sempat mengungkapkan bahwa kebijakan baru ini akan dilaksanakan mulai 2 Mei 2025.
Gubernur Jabar menyoroti banyaknya kasus premanisme dan pemalakan di wilayahnya, jadi langkah-langkah pembinaan dirasa harus dilakukan sedini mungkin.
Aturan baru yang akan dibuat adalah mengirimkan para siswa bermasalah di Jawa Barat untuk masuk ke barak militer sehingga bisa dididik dengan baik.
Kabarnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk merealisasikan kebijakan tersebut.
Adapun program ini akan menyasar pada siswa yang dinilai sulit dibina, terlibat pergaulan bebas, atau aktivitas kriminal di wilayah rawan sehingga bisa mendapatkan perbaikan karakter.
Nantinya bagi orang tua yang merasa anaknya sulit dibina tersebut akan membuat kesepakatan dengan sekolah dan koordinator penanganan setempat, lalu dibawa ke barak militer.
Setidaknya pembinaan ini akan disediakan di 30 hinga 40 lokasi barak khusus tanpa mengikuti pendidikan formal.
"Saya ingin anak-anak yang mohon maaf yang orang tuanya sudah tidak sanggup mendidik karena malas sekolah atau setiap hari ribut berkelahi dengan temannya, atau setiap hari mabuk-mabukan, bikin kegaduhan di lingkungannya, kami akan segera membuat keputusan dan mulai berlaku tanggal 2 Mei 2025," ungkap Dedi Mulyadi, dikutip Poskota pada Senin, 28 April 2025.
Dedi menjelaskan bagi orang tua yang sudah tidak sanggup mendidik anaknya, maka bisa menghubungi koordinator setempat untuk membawa mereka ke barak militer.
"yaitu mereka orang tuanya bisa menghubungi koordinator penanganan kenakalan remaja setempat yang nanti mereka akan diangkut di bawa ke komplek militer," kata Dedi.
Nantinya anak-anak yang dibina tersebut akan mendapatkan pendidikan karakter sampai timbul kesadaran dalam dirinya.
"untuk dilakukan pendidikan selama 6 (bulan) sampai satu tahun sampai mereka tumbuh menjadi anak yang punya kesadaran, anak yang berbakti kepada orang tuanya, sayang kepada sesama dan menjaga lingkungannya," imbuhnya.
Program ini sendiri disebutkan Dedi Mulyadi sebagai langkah untuk bisa menyelamatkan masa depan dari anak-anak sebagai penerus bangsa.
"Ini langkah-langkah penanganan darurat yang akan saya lakukan, karena kalau tidak ada pemimpin yang berani seperti ini saya khawatir banyak anak yang kehilangan masa depan," pungkasnya.