Sementara itu, pinjol ilegal kerap kali tidak memiliki standar baku. Beberapa kasus bahkan menunjukkan nasabah dipaksa membayar dalam waktu 7 hari saja.
Keterlambatan pembayaran pada pinjol ilegal sering berujung pada ancaman penyebaran data. Karena itu, disiplin membayar sesuai jadwal menjadi kunci utama perlindungan data.
2. Pahami Syarat dan Ketentuan Pinjaman
Sebelum dana dicairkan, aplikasi pinjaman akan meminta pengguna untuk menyetujui syarat dan ketentuan. Di sinilah pentingnya membaca dengan teliti setiap detail perjanjian.
Sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aplikasi pinjaman legal hanya diperbolehkan mengakses kamera, lokasi, dan mikrofon. Jika sebuah aplikasi meminta izin tambahan seperti akses ke kontak, foto, atau galeri, hal itu patut dicurigai.
Langkah pencegahan sederhana adalah:
- Mengecek izin akses aplikasi melalui menu pengaturan.
- Menolak aplikasi yang meminta akses berlebihan.
- Jika ada aplikasi pinjol yang meminta akses ke daftar kontak, sebaiknya segera hapus aplikasi tersebut.
3. Gunakan Aplikasi Pindar Legal yang Terdaftar di OJK
Tips terakhir adalah hanya menggunakan pinjol yang telah mendapatkan izin resmi dari OJK. Hingga saat ini, terdapat 97 aplikasi pinjaman daring legal yang telah diverifikasi.
Pinjaman legal diawasi ketat, sehingga risiko penyalahgunaan data jauh lebih kecil. Untuk mengecek apakah suatu aplikasi termasuk dalam daftar legal, pengguna bisa mengakses situs resmi OJK atau melihat daftar terbaru yang kerap dibagikan melalui kanal resmi lembaga tersebut.
Apabila aplikasi pinjaman daring yang Anda gunakan meminta izin akses yang tidak sesuai ketentuan, sebaiknya cari alternatif lain yang lebih aman.
Sebar data oleh pinjol ilegal adalah ancaman serius yang harus diwaspadai. Dengan membayar tepat waktu, membaca syarat dan ketentuan, serta memilih aplikasi pinjol legal, risiko penyalahgunaan data bisa diminimalkan.