Viral Remaja di Bekasi ini Debat dengan Gubernur Dedi Mulyadi Masalah Dihapuskannya Perpisahan Sekolah

Minggu 27 Apr 2025, 09:44 WIB
Remaja Bekasi viral adu argumen dengan Gubernur Jabar soal larangan wisuda dan penggusuran. Ia menilai perpisahan penting, sementara Dedi anggap hanya membebani orangtua saja. (Sumber: Capture Channel KDM)

Remaja Bekasi viral adu argumen dengan Gubernur Jabar soal larangan wisuda dan penggusuran. Ia menilai perpisahan penting, sementara Dedi anggap hanya membebani orangtua saja. (Sumber: Capture Channel KDM)

POSKOTA.CO.ID -  Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengadakan pertemuan dengan warga Bekasi yang terdampak penggusuran proyek pemerintah daerah setempat.

Salah satu yang mencuri perhatian dalam acara tersebut adalah kehadiran seorang remaja perempuan yang sebelumnya viral lewat video sindiran terhadap kebijakan pemerintah provinsi.

Saat acara berlangsung, Dedi Mulyadi sempat menanyakan siapa sosok di balik video yang ramai diperbincangkan warganet itu.

“Anak SMP yang bercerita itu anaknya siapa?” tanya Dedi di tengah kerumunan warga dikutip Poskota dari Channel YouTube KDM pada Minggu, 27 April 2025.

Baca Juga: Razman Nasution Peringatkan Dedi Mulyadi Tidak Ganggu GRIB Jaya

Seorang remaja perempuan lalu melambaikan tangan dan memperkenalkan diri. “Saya bukan anak SMP, saya sudah lulus Pak,” jawabnya.

Dedi kemudian bertanya lebih lanjut soal pendidikan sang remaja. “Lulus dari mana?” tanyanya. “Dari SMA, saya mau lanjut kuliah,” sahut gadis tersebut.

Kemudian obrolan pun berlanjut soal topik yang disinggung dalam video, yakni kebijakan larangan wisuda dan acara perpisahan di sekolah.

Dedi menilai, fenomena wisuda di Indonesia yang bahkan dilakukan sejak tingkat Taman Kanak-Kanak hingga SMA cukup unik.

“Di negara mana ada TK wisuda, SMP wisuda, SMA wisuda? Hanya di Indonesia. Punya rumah engga itu yang wisuda TK? Engga punya. SMP wisuda lagi, SMA wisuda lagi,” ujarnya.

Remaja tersebut lantas menjelaskan pandangannya. Menurutnya, perpisahan sekolah penting agar semua siswa bisa merasakan momen kebersamaan sebelum berpisah. “Biar adil, semua murid bisa merasakan perpisahan,” katanya.

Berita Terkait

News Update