Tips: Gunakan aplikasi pengelola keuangan untuk mencatat setiap transaksi harian Anda.
3. Kurangi Kebiasaan Konsumtif
Gaya hidup konsumtif sering kali menjadi pemicu utama seseorang kembali mengajukan pinjaman online. Untuk itu, penting untuk mengendalikan keinginan membeli barang-barang tidak penting.
Terapkan prinsip "belanja berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan." Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar diperlukan atau hanya sekadar memenuhi dorongan sesaat.
4. Pahami Bunga dan Denda dalam Pinjaman Online
Sebagian besar pinjol memberlakukan bunga harian atau bulanan yang sangat tinggi. Selain itu, denda keterlambatan pembayaran juga dapat membuat jumlah utang membengkak dalam waktu singkat.
Penting untuk memahami perhitungan bunga dan denda secara detail sebelum memutuskan mengambil pinjaman. Pemahaman ini akan membuat Anda berpikir lebih rasional dan menghindari keputusan impulsif yang merugikan.
Info Penting: Beberapa pinjol ilegal bahkan menerapkan bunga yang melebihi ketentuan batas maksimal dari OJK.
5. Bangun Dana Darurat yang Memadai
Dana darurat adalah tabungan khusus yang digunakan hanya untuk kondisi tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak lainnya. Idealnya, dana ini mencakup biaya hidup minimal selama tiga hingga enam bulan.
Dengan memiliki dana darurat, Anda tidak perlu lagi bergantung pada pinjaman online saat menghadapi situasi darurat, sehingga risiko terlilit utang dapat diminimalkan.
Tips: Sisihkan minimal 10% dari pendapatan bulanan Anda untuk membangun dana darurat.
6. Tingkatkan Literasi Keuangan
Investasi terbaik yang bisa Anda lakukan adalah meningkatkan pengetahuan tentang keuangan. Memahami konsep dasar pengelolaan uang, investasi, serta risiko utang akan membuat Anda lebih bijaksana dalam mengambil keputusan finansial.
Mengikuti seminar, membaca buku keuangan, hingga memanfaatkan sumber belajar online dapat menjadi cara efektif untuk memperkuat literasi keuangan Anda.