Jika Anda mengunggah dokumen yang buram, kadaluwarsa, atau tidak sesuai format yang diminta, pengajuan Anda kemungkinan besar akan ditolak.
Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan Anda telah membaca dengan cermat semua persyaratan dokumen.
Periksa kembali kelengkapan dan keabsahan dokumen, seperti KTP yang masih berlaku atau laporan keuangan yang terbaru.
Jika Anda mengajukan pinjaman untuk usaha, siapkan dokumen pendukung seperti izin usaha atau laporan arus kas.
Dengan memastikan dokumen lengkap dan sesuai, Anda dapat menghindari penolakan akibat masalah teknis.
Baca Juga: 5 Pinjol dengan Penagihan Paling Agresif, Sampai Siap-Siap Didatangi ke Rumah
Rasio Utang terhadap Pendapatan yang Terlalu Tinggi
Rasio utang terhadap pendapatan (debt-to-income ratio) adalah indikator yang digunakan pemberi pinjaman untuk menilai kemampuan Anda membayar cicilan.
Rasio ini dihitung dengan membandingkan total cicilan bulanan Anda dengan pendapatan bulanan. Sebagai contoh, jika pendapatan Anda Rp10 juta per bulan dan cicilan bulanan Anda Rp4 juta, rasio utang Anda adalah 40%.
Sebagian besar bank menetapkan batas maksimal rasio utang sekitar 30-35%. Jika rasio Anda melebihi batas ini, pengajuan pinjaman Anda berisiko ditolak karena dianggap tidak mampu menanggung cicilan tambahan.
Untuk mengatasi masalah ini, pertimbangkan untuk melunasi sebagian utang Anda sebelum mengajukan pinjaman baru.
Alternatif lainnya adalah mencari pinjaman dengan jumlah yang lebih kecil agar cicilan tetap sesuai dengan kapasitas keuangan Anda.
Dengan menjaga rasio utang pada level yang wajar, Anda akan terlihat lebih kredibel di mata pemberi pinjaman.