POSKOTA.CO.ID - Pemakaman Paus Fransiskus menjadi momen bersejarah yang menandai pergeseran besar dalam tradisi pemakaman para paus Gereja Katolik.
Upacara yang dihadiri oleh lebih dari 250.000 pelayat dari seluruh dunia ini tidak hanya menjadi penghormatan terakhir bagi pemimpin spiritual umat Katolik, tetapi juga refleksi dari gaya kepemimpinannya yang sederhana, reformis, dan inklusif.
Konon ada fakta yang menunjukkan bahwa poin-poin utama yang membedakan pemakaman Paus Fransiskus dengan paus-paus sebelumnya.
Dikutip poskota.co.id dari vatikannews pada Minggu, 27 April 2025, berikut ini adalah Fakta menarik Pemakaman Paus Fransiskus.
Fakta Menarik Pemakaman Paus Fransisku
1. Lokasi Pemakaman di Luar Basilika Santo Petrus
Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, seorang paus tidak dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus.
Paus Fransiskus memilih Basilika Santa Maria Maggiore di Roma sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.
Keputusan ini menunjukkan devosi pribadinya kepada Bunda Maria serta sikap rendah hati yang konsisten ia tunjukkan sejak awal masa kepausannya.
2. Peti Mati Sederhana Tanpa Kemewahan Berlapis
Berbeda dari tradisi penggunaan tiga lapis peti mati, kayu cemara, timah, dan kayu ek, yang menjadi simbol status dan perlindungan, Paus Fransiskus hanya memilih satu peti dari kayu cemara berlapis seng.
Ini adalah bentuk nyata dari komitmennya terhadap nilai-nilai kesederhanaan dan anti-pomp.
3. Upacara Pemakaman yang Dirancang Ulang
Liturgi pemakaman Paus Fransiskus juga mengalami perubahan signifikan. Ia menghapus beberapa elemen protokoler seperti penghormatan berlebihan terhadap jasad paus dan menghindari tampilan mewah dalam prosesi.
Upacara yang dipimpin oleh Dekan Kolege Kardinal ini lebih bersifat kontemplatif, dan menekankan semangat pelayanan.
4. Keterlibatan Kaum Marginal dan Miskin
Salah satu aspek paling menyentuh dari pemakaman ini adalah kehadiran kelompok-kelompok marginal seperti tunawisma, migran, dan pengungsi yang pernah dibantu oleh Paus.
Mereka diberi tempat khusus dalam prosesi dan misa pemakaman, mencerminkan pesan solidaritas yang menjadi inti ajarannya.
5. Pemimpin Dunia Hadir dalam Jumlah Besar
Upacara tersebut dihadiri oleh lebih dari 150 pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, Presiden Brasil, Kanselir Jerman, serta Pangeran William yang mewakili Kerajaan Inggris.
Mereka bergabung dengan para rohaniwan, umat, dan simpatisan dari berbagai agama yang memberikan penghormatan lintas keyakinan.
6. Respon Umat Global
Ratusan ribu umat berkumpul di Roma, sementara jutaan lainnya mengikuti misa secara daring dan siaran langsung di berbagai belahan dunia.
Di banyak negara, gereja-gereja mengadakan misa arwah serentak, menandakan dampak luas kepemimpinan Paus Fransiskus terhadap komunitas Katolik global dan lintas agama.