Liturgi pemakaman Paus Fransiskus juga mengalami perubahan signifikan. Ia menghapus beberapa elemen protokoler seperti penghormatan berlebihan terhadap jasad paus dan menghindari tampilan mewah dalam prosesi.
Upacara yang dipimpin oleh Dekan Kolege Kardinal ini lebih bersifat kontemplatif, dan menekankan semangat pelayanan.
4. Keterlibatan Kaum Marginal dan Miskin
Salah satu aspek paling menyentuh dari pemakaman ini adalah kehadiran kelompok-kelompok marginal seperti tunawisma, migran, dan pengungsi yang pernah dibantu oleh Paus.
Mereka diberi tempat khusus dalam prosesi dan misa pemakaman, mencerminkan pesan solidaritas yang menjadi inti ajarannya.
5. Pemimpin Dunia Hadir dalam Jumlah Besar
Upacara tersebut dihadiri oleh lebih dari 150 pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, Presiden Brasil, Kanselir Jerman, serta Pangeran William yang mewakili Kerajaan Inggris.
Mereka bergabung dengan para rohaniwan, umat, dan simpatisan dari berbagai agama yang memberikan penghormatan lintas keyakinan.
6. Respon Umat Global
Ratusan ribu umat berkumpul di Roma, sementara jutaan lainnya mengikuti misa secara daring dan siaran langsung di berbagai belahan dunia.
Di banyak negara, gereja-gereja mengadakan misa arwah serentak, menandakan dampak luas kepemimpinan Paus Fransiskus terhadap komunitas Katolik global dan lintas agama.